Liputan6.com, Gaza - Seorang wanita Israel berusia 26 tahun tewas ditusuk di daerah yang diduduki Tepi Barat, tak lama setelah insiden penusukan melukai seorang tentara di Tel Aviv.
Seperti dilansir BBC, Selasa (11/11/2014), insiden terakhir itu terjadi di dekat Alon Shvut, permukiman Yahudi. Penyerang wanita itu ditembak oleh penjaga keamanan.
Penikaman itu terjadi di tengah meningkatkan ketegangan antara Israel dan Palestina. Seorang warga Palestina dari kota Nablus, Tepi Barat, ditahan terkait serangan di Tel Aviv.
Akhir pekan lalu, warga Arab Israel melempari polisi dengan batu di kota-kota berpenduduk mayoritas Arab, setelah polisi menembak mati seorang pria muda yang melakukan penikaman.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya menyatakan akan meredam kekerasan dengan kebijakan yang keras dan mencegah apa yang ia sebut serangan teroris.
Serangan di Tepi Barat Senin 10 November 2014 terjadi di jalan masuk di permukiman Alon Shvut. Sejumlah laporan menyebutkan penyerang mencoba menabrak orang dan kemudian menghantam penghalang beton dan keluar dari kendaraannya.
Ia kemudian menikam seorang perempuan dan 2 warga Israel lain di halte bus. 2 Pria yang terluka dibawa ke rumah sakit.
Penyerang kemudian ditembak beberapa kali oleh seorang penjaga keamanan dan dibawa dari tempat kejadian dalam kondisi parah, kata para petugas bantuan.
Komite Penyelidikan
Sekretaris Jenderal PBBÂ Ban Ki-moon membentuk Komite Penyelidikan untuk menyelidiki serangan Israel terhadap tempat perlindungan PBB yang menampung pengungsi Palestina.
Menurut perkiraan PBB dalam perang di Gaza pertengahan tahun ini, lebih dari 2.100 warga Palestina tewas yang kebanyakan di antaranya warga sipil. Sedangkan korban dari pihak Israel 72 orang.
Komite Penyelidikan PBB ini akan dipimpin oleh Patrick Cammaert, pensiunan jenderal Belanda yang memimpin misi penjaga perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo.
Dalam insiden terparah, lebih dari 12 orang yang berlindung di sekolah yang dijalankan PBB, tewas akibat serangan Israel.
Ribuan gedung hancur dan paling tidak 223 sekolah di Gaza, yang dijalankan oleh badan pengungsi PBB atau pemerintah Hamas, terhantam bom selama perang.
Persenjataan juga ditemukan di beberapa sekolah yang dijalankan PBB yang tidak dipakai saat itu.
Ban Ki-moon mengumumkan rencana membentuk Komite Penyelidikan selama kunjungan ke Gaza bulan lalu. Ban menggambarkan serangan Israel terhadap sekolah yang dijalankan PBB itu dinilai tidak bermoral.
Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, secara terpisah membentuk Komisi Penyelidikan tentang serangan di Gaza, yang dipimpin oleh pakar hukum Kanada, William Schabas.
Wanita Israel Tewas Ditusuk di Tepi Barat
Sementara Sekjen PBB Ban Ki-moon membentuk Komite Penyelidikan, menyelidiki serangan Israel ke tempat perlindungan PBB.
diperbarui 11 Nov 2014, 06:15 WIBDiterbitkan 11 Nov 2014, 06:15 WIB
Sementara Sekjen PBB Ban Ki-moon membentuk Komite Penyelidikan, menyelidiki serangan Israel ke tempat perlindungan PBB.
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Berani Berubah: Modal 5 Juta, Zaras Amara Sukses Buka 4 Cabang Gimbap di Semarang
5 Manfaat Kiwi untuk Kesehatan, Tingkatkan Kesehatan Jantung Hingga Cegah Anemia
Tidak Perlu Panik, Ini Cara Mengatasi Duri Ikan yang Tersangkut di Tenggorokan
MG Cyberster Mulai Dikirim ke 10 Konsumen Pertama di Indonesia
Meta Siap Luncurkan AI Adult Classifer untuk Deteksi Usia Remaja di Instagram
Doa Pembuka Hati, Amalan Untuk Melapangkan Jiwa dan Membuka Pintu Rezeki
Pinjaman Daring Multiguna: Solusi Masyarakat untuk Berbagai Kebutuhan
Tiru Donald Trump, Capres di Polandia Bakal Buat Cadangan Bitcoin
Cara Mengobati Iritasi Mata: Panduan Lengkap dan Efektif
PGA Rekam Ada 38 Gempa Vulkanik Gunung Lokon di Tomohon
Rizky Febian Hadiri Sidang Isbat Nikah Tanpa Ditemani Mahalini
Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Conmebol: Brasil Bersiap Hadapi Uruguay