'Virus Tidur' Misterius Landa 1 Desa Kazakhstan

Warga satu desa terpencil di Kazakhstan dilanda penyakit misterius, yang menyebabkan mereka tertidur selama berhari-hari.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 18 Des 2014, 17:38 WIB
Diterbitkan 18 Des 2014, 17:38 WIB
Korban virus misterius di Kazakhstan. (Siberian Times)
Korban virus misterius di Kazakhstan. (Siberian Times)

Liputan6.com, Astana - Warga Kazakhstan dilanda penyakit misterius. Mereka tertidur selama berhari-hari.

"Orang-orang itu memiliki cairan pada otak mereka," demikian diklaim oleh para dokter seperti dimuat Daily Mail yang dikutip Kamis (18/12/2014).

Menurut dokter, sebuah epidemi tidur misterius yang dikenal sebagai Sleepy Hollow itu, disebut-sebut sebagai akibat adanya cairan berlebihan di otak. Namun dokter belum bisa mengidentifikasi penyebab kondisi yang telah mempengaruhi warga di desa terpencil Kalachi, Kazakhstan utara, selama hampir 4 tahun.

"Gangguan tidur aneh itu makin parah, hampir 14 persen dari kota berpenduduk 600 warga terpengaruh," kata warga setempat yang tak disebutkan identitasnya.

Selama musim panas, 60 orang dibawa ke rumah sakit dengan keluhan pusing, tidak mampu berdiri, lelah dan bermasalah pada memori. Beberapa juga telah melaporkan mengalami halusinasi.

Awalnya dokter mengesampingkan virus dan infeksi bakteri seperti meningitis sebagai penyebabnya. Para ilmuwan juga tidak dapat menemukan bahan kimia dalam tanah atau air yang mungkin menyebabkan penyakit tidur itu.

Banyak penduduk setempat percaya penyebabnya mungkin datang dari dekat bekas tambang uranium era-Soviet yang sekarang ditinggalkan. Namun, penambang yang bekerja ke bawah tambang tak mengidap penyakit misterius itu.

Tes sementara menunjukkan bahwa tingkat radiasi di desa dan kota tetangga Krasnogorsk, daerah makmur yang kini menjadi kota hantu di sekitar area bekas tambang tak ada masalah. Namun, kru film dari Russia Today yang membuat film dokumenter tentang wabah misterius terbaru pada bulan September tahun ini, dilaporkan mendeteksi dosis radiasi 16 kali lebih tinggi dari yang diperkirakan pada awal.

Tapi kru tersebut tak mengalami masalah tidur seperti yang dijelaskan dalam film dokumenter buatan mereka.

>>Angin dan Asap>>

Angin dan Asap

Angin dan Asap

Beberapa penduduk setempat mengklaim angin dan asap yang berasal dari tambang sebagai penyebab 'penyakit tidur' itu. Sedangkan lainnya mengklaim akibat limbah beracun yang dikubur di daerah tersebut.

Warga setempat, Alsu Shjeladeva mengatakan, beberapa orang yang sudah pernah masuk ke salah satu tambang terbengkaklai itu mendeteksi ada bau manis ketika berada di sana. "Kami takut apa yang ada di bawah toko. Kami takut semuanya tertidur," kata Alsu.

Igor Samusenko, warga lokal lain yang anaknya menderita penyakit misterius itu juga angkat bicara. "Saat ia memutar kepala dan membuka mata, ia seperti tak sanggup melakukannya. Jika Anda mencoba untuk membangunkannya, ada keinginan untuk membuka mata, tapi tidak bisa," tutur Igor.

"Sleepy Valley, Sleppy Hollow, itulah yang orang gunakan untuk memanggil kami," tambah Igor.

Penduduk bernama Lyubov Belkova mengklaim sebagai orang pertama yang terkena 'penyakit tidur' itu bulan April 2010. Sejak saat itu, ia mengaku telah mengalaminya berulang 7 kali.

Dia awalnya didiagnosis dengan stroke iskemik, tetapi tetangganya menderita gejala yang sama. Kemudian puluhan warga lain di Kalachi mulai merasa pusing dan mengeluhkan hal serupa.

>>Cairan di Otak>>

Cairan di Otak

Cairan di Otak

Penyakit misterius ini telah melanda orang dewasa dan anak-anak. Pada tanggal 1 September tahun ini, 8 anak yang berada di sekolah tiba-tiba saja lemas dan seperti tertidur.

Dokter masih bingung dengan didiagnosis penderita. Apakah berkaitan dengan gangguan otak atau tidak.

Hasil scan menunjukkan bahwa mereka memang memiliki cairan berlebih pada otak mereka -- yang dikenal sebagai edema.

"Semua anak-anak yang menjalani CT scan. Ada edema pada otaknya, tetapi tidak ada kerusakan dalam hal gejala neurologis. Tidak ada tanda-tanda meningitis," ucap Kair Abdurakhmanov, seorang dokter senior di Rumah Sakit Anak setempat.

Para ahli khawatir edema otak berkepanjangan bisa mempengaruhi perkembangan saraf otak anak-anak.

Beberapa orang mengira itu adalah narkolepsi -- mudah mengantuk atau tidur -- atau bahkan sindrom kelelahan kronis, namun Profesor Jim Horne, ahli tidur di Loughborough University Sleep Research Centre, berpikir itu tidak mungkin.

"Ini tidak tampak seperti gangguan tidur bagi saya," ungkap sang profesor.

"Sebagian besar pulih cukup cepat -- jadi mungkin virus -- tapi kemudian beberapa orang terkena penyakit itu cukup cepat," tambah Jim. (Tnt/Mut)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya