30-12-2006: Eksekusi Gantung Saddam Hussein

Pada Sabtu 30 Desember 2006 pukul 06.00 waktu setempat, mantan diktator Irak Saddam Hussein dieksekusi gantung.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 30 Des 2014, 06:00 WIB
Diterbitkan 30 Des 2014, 06:00 WIB
Peradilan Saddam Hussein

Liputan6.com, Baghdad - Saddam Hussein menghadapi maut dengan mata terbuka. Tanpa penutup mata. Sebelum matahari terbit, Sabtu 30 Desember 2006 pukul 06.00 waktu setempat, mantan diktator Irak itu dieksekusi gantung.

Sejumlah kecil warga Irak berkumpul untuk menyaksikan eksekusi di sebuah kamp -- yang dijuluki pihak Amerika Serikat sebagai 'Camp Justice' yang terletak di Khadimiya di pinggiran Baghdad -- fasilitas yang sebelumnya digunakan rezim Saddam untuk mengeksekusi para pembangkang.

Saddam Hussein dibawa masuk ke sebuah ruangan eksekusi dengan tembok berlapis beton. Ia dikelilingi sejumlah pria bertopeng hitam.

Kala itu Saddam memakai kemeja putih berlapis jaket dan mantel hitam, bukan pakaian tahanan. Tangannya yang diborgol membawa Alquran. Ia minta salinan kibat suci tersebut diberikan pada seorang teman. Entah siapa.

Lalu prosesi dimulai. Seorang hakim membacakan vonis hukuman mati.

Munir Haddad, seorang hakim yang menjadi saksi eksekusi menceritakan, seorang penjaga bertanya pada Saddam, apakah ia merasa takut menghadapi eksekusi.

Dan Saddam menjawab, "Aku menghabiskan hidupku melawan orang kafir dan penyusup," demikian Liputan6.com kutip dari BBC.

Dan satu penjaga lain berteriak, "Mengapa kau menghancurkan Irak menghancurkan kami? Kau membuat kami kelaparan dan membiarkan AS menjajah kita! Di masa kepemimpinannya, Saddam memerintah Irak dengan tangan besi.

Saddam pun menanggapi. "Aku menghancurkan para penjajah, orang-orang Persia. Aku menghancurkan musuh-musuh Irak...Aku mengubah Irak yang miskin menjadi kaya."

"Ini akhirku...ini akhir hidupku.  Tapi aku memulai hidupku sebagai pejuang dan militaan politik -- jadi kematian tak membuatku ngeri."

Borgol Saddam pundilepas, tangannya lalu diikat ke belakang. Kakinya dibelenggu. Ia lalu naik ke panggung eksekusi.

"Ia lalu berseru, "Allahu Akbar! Juga meneriakkan lantang slogan-slogan polituk seperti: Hancurkan Amerika! Hancurkan Penjajah," kata hakim Haddad.

Saddam, tambah Haddad, juga sempat meminta maaf pada rakyat Irak.

Lalu eksekusi dilakukan, tali tebal turun dari langit-langit dan dilingkarkan ke lehernya.  Dengan suara yang jelas Saddam Hussein mulai melantunkan syahadat. Tak sampai tuntas diucapkan. Kemudian pintu jebakan terbuka. Dengan satu hentakan keras, tubuhnya jatuh, tali menjerat leher.

"Ia tewas seketika. Saya menyaksikan dampak jeratan tali dan itu adalah pemandangan yang mengerikan," kata Haddad.

Saddam digantung setelah divonis bersalah melakukan kejahatan kemanusiaan, terkait pembantaian 148 warga Siah di Dujail tahun 1982.

Setelahnya, Gedung Putih menyatakan eksekusi hukuman mati Saddam Husein merupakan penegakan keadilan atas kejahatan yang dilakukannya. Saat peristiwa eksekusi berlangsung, Presiden Amerika Serikat George W. Bush sedang berlibur di peternakannya di Crawford, Texas.

Selain eksekusi Saddam Huseein, tanggal 30 Desember juga diwarnai sejumlah kejadian penting. Pada 1922,  Uni Republik Sosialis Soviet (Uni Soviet) resmi berdiri. Sementara pada  1972, Presiden AS Richard Nixon menghentikan pengeboman di Vietnam Utara dan mengumumkan proses perdamaian.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya