Liputan6.com, Jakarta - Politik dinasti jadi isu panas di Indonesia, menyusul keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggap memberikan angin segar pada kerabat para petahana atau incumbent, untuk leluasa mencalonkan diri sebagai kepala daerah dalam pilkada.
Sejumlah pihak menilai, putusan tersebut memuluskan praktik politik dinasti di daerah dan berpotensi mencederai demokrasi. Namun, fakta membuktikan, fenomena klan tertentu menguasai kepemimpinan di sebuah daerah atau negara, tak hanya terjadi di Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Dinasti Bush misalnya, yang sudah menempatkan 2 anggota keluarganya sebagai Presiden Amerika Serikat: George H. W, yang menduduki Gedung Putih antara 1988 hingga 1992 sebagai presiden ke-41, dan putranya George W. Bush yang jadi presiden ke-42. AS. Kini, giliran Jeb Bush yang akan maju dalam pemilu 2016.
Advertisement
Dan jika Hillary Clinton terpilih dalam pemilu mendatang, maka akan tercipta dinasti baru dalam dunia perpolitikan AS. Dinasti Clinton.
Dalam politik Amerika, 'dinasti' adalah dirty word. Para pendiri negara itu pada dasarnya menolak politik dinasti. Dalam konstitusi AS, tercantum bahwa pemimpin dihasilkan dari ballot (surat suara) bukan blood (keturunan), seperti ditulis oleh Cristen Conger di Howstuffworks.
"Tidak ada darah keturunan yang diakui oleh Amerika Serikat." Bahkan The Kennedys, salah satu politik kekeluargaan terkenal di Amerika, menghindari kata "D" tersebut.
Kenyataannya, politik Amerika tidak lain tidak bukan adalah tipikal bisnis keluarga. Tahun 1848 misalnya, lebih dari 16% kursi Kongres diisi oleh para keluarga dari anggota yang sebelumnya duduk di kursi parlemen.
Bahkan sebuah studi pada 2006 menemukan bahwa 40% anggota Kongres yang menjabat lebih dari 1 periode, punya anggota keluarga yang nantinya akan melanjutkan karir mereka sebagai politisi. Bukan berarti mereka terikat darah, namun masih kerabat: ipar, atau atau sepupu dari istri.
Berikut 5 dinasti politik yang terkenal di dunia:
Selanjutnya: Dinasti Kennedy...
Dinasti Kennedy
Dinasti Kennedy
Dinasti yang paling terkenal adalah Kennedy. Awalnya bukan John yang maju ke dunia politik. Kennedy senior yang kaya raya Joseph Kennedy -- sang ayah dan ibu mereka Rose Fitzgerlard, putri walikota Boston mempunyai cita-cita anak-anak mereka jadi pemimpin.
Joseph Kennedy setelah berkarir sebagai Komisioner Security and Exchage Comission, dia menjadi Duta Besar Amerika Serikat untuk Inggris. John Kennedy ikut andil sebagai skretaris ayahnya.
Rencananya mereka ingin menjagokan anak tertua mereka, Joe Kennedy, untuk maju ke Kongres dan akhirnya jadi presiden, gagal. Kecelakaan menandaskan impian si sulung.
Oleh karena itu, John lah yang maju memenuhi ambisi orang tuanya. Dan berhasil.
John F. Kennedy menjadi presiden termuda dalam sejarah Amerika Serikat pada usia 35 tahun. Saat menjadi presiden, John memberikan kursi Jaksa Agung kepada Robert Kennedy dan Senat Massachusetts untuk adik termuda mereka, Edward.
Meskipun impian ayah mereka terkabul, tapi tak satupun yang dapat menuntaskan tugasnya sebagai pemimpin. Banyak yang mengatakan sebagai "Kutukan Kennedy"
John terbunuh di tahun 1963 saat ia menjadi presiden, demikian pula Robert yang terbunuh di tahun 1968 ketika ia memenangkan tiket Demokrat untuk jadi calon presiden.
Edward sendiri gagal melawan Jimmy Carter untuk memperebutkan tiket capres dari Partai Demokrat tahun 1980. Ia menghabiskan karirnya sebagai Senator dan menjadi yang terlama di Amerika (1962-2009).
Tahun 2011, ketika anak Edward, Patrick, berhenti dari posnya sebagai Perwakilan Amerika di Rhode Island, itu dianggap menjadi pertanda berakhirnya Dinasti Kennedy. Pertama kalinya sejak tahun 1947, tidak ada Kennedy yang bekerja di US Capitol.
Selanjutnya: Dinasti Bush...
Advertisement
Dinasti Bush
Dinasti Bush
Amerika mungkin tidak terlalu memandang Keluarga Bush seromantis mereka mengenang Kennedy. Namun, tidak diragukan, Dinasti Bush adalah yang paling sukses sebagai dinasti politik Abad ke-20.
Tahun 1952, Prescott Bush terpilih sebagai senator dari Connecticut, dan anaknya, George H.W Bush pindah ke Texas dan mengikuti jejak sang ayah memenangnkan kursi di US House of Representative.
George kemudian menjadi wakil presiden mendampingi Ronald Reagan (1981-1989) lalu ia "menyingkirkan" Reagan dan menjadi presiden ke-41 (1989-1981).
Tapi sayangnya, ia dikalahkan seorang Demokrat, Bill Clinton pada tahun 1992. George W.H Bush adalah satu-satunya mantan presiden dan wakil presiden AS yang masih hidup. Meskipun sang ayah kalah di Washington, Bush Junior dan Jeb meliris karir yang bagus sebagai gubernur Texas dan Florida.
Di tahun 2000, Bush Junior memperkuat dinasti mereka untuk kembali memimpin Amerika hingga 2008-- dua periode. Bisik-bisik, 2016 yang sudah di depan mata, anak laki-lakinya, Jeb akan bersiap untuk masuk ke kancah politik Amerika.
Dinasti Nehru-Gandhi
Dinasti Nehru-Gandhi
Menurut The Economist, India memiliki dinasti keluarga terbesar setelah Sri Lanka. Setelah India merdeka, pemerintahan pusat Negeri Gangga dikuasi oleh Keluarga Nehru-Gandhi.
Jawaharlal Nehru, adalah perdana menteri pertama India (1947-1964). Ia adalah anak dari Motilal Nehru pejuang kemerdekaan India.
Jawaharlal adalah ayah dari Indira Gandhi -- yang mendapat nama Gandhi dari suaminya dan tak ada kaitannya dengan Mahatma Gandhi. Perempuan itu juga menjadi perdana menteri, bahkan selama 4 periode. Indira tewas ditembak pada tahun 1984. Kepemimpinannya diambil alih oleh Rajiv Gandhi, putranya, yang terbunuh di tahun 1991.
Banyak yang mengatakan adalah Indira-lah yang patut disalahkan atas politik dinasti di India.
Dia yang membuat semacam "institusi" tradisi keluarga di Partai Kongres. Keluarga Nehru-Gandhi sempat absen selama enam tahun.
Namun, setelah menang pemilu di tahun 2004, kongres dipimpin oleh Sonia Gandhi, janda Rajiv yang terkenal sebagai perempuan paling kuat se India.
Lahir di Italia dan mengenyam pendidikan di Inggris, Sonia memegang rekor kepemimpinan presiden Partai Kongres selama 10 tahun berturut-turut dari tahun 1998. Tahun 2004, Sonia menolak untuk dicalonkan sebagai perdana menteri dan menominasikan Manmohan Singh.
Namun, dinasti politik Nehru-Gandhi tampaknya harus berakhir. Seperti dituliskan oleh Guardian, generasi "terakhir" Nehru Gandhi, Rahul Gandhi (anak dari Rajiv dan Sonia) dikalahkan oleh Narendra Modi.
Ravi Shankar Prasad, pemimpin partai pemenang BJB mengkritik Rahul bahwa dia sudah tidak dapat mengandalkan "darah birunya" lagi yang diwarisi dari para pendahulunya. "Rakyat tidak butuh darah biru, rakyat butuh tindakan nyata," kata mereka.
Selanjutnya: Dinasti Bhutto...
Advertisement
Dinasti Bhutto
Dinasti Bhutto
Kematian tragis Benazir Bhutto membuat dinasti ini absen dalam kepemimpinan Pakistan. Benazir Bhutto adalah anak dari Zulfiqar Ali Bhutto.
Zulfiqar adalah menteri luar negeri Pakistan, dan yang menjadi pertama sekaligus satu-satunya orang sipil yang menjadi administrator pemerintahan militer.
Zulfiqar lalu menjadi presiden dan perdana menteri, namun kepemimpinannya berakhir dengan tragedi. Ia dihukum gantung, setelah Jenderal Ziaul Haque melakukan kudeta. Benazir muda saat itu menjadi tahanan rumah.
Perempuan itu dan keluarganya diperbolehkan keluar Pakistan setelah tekanan internasional kepada Ziaul Haque karena tidak memperbolehkannya berobat, seperti dikutip dari Times Of India.
Di pengasingan Benazir dikejutkan oleh kematian saudara laki-lakinya akibat diracun. Ia pun kembali ke Pakistan dan mendapat sambutan yang hangat.
Pada tahun 1988, pemilu digelar kembali di Pakistan setelah kematian Zia karena kecelakaan pesawat terbang. Benazir menang telak dan memimpin negara itu, meski proses pengalihan kekuasaan dari militer ke pihaknya menemui banyak sandungan. Kepemimpinannya pun harus berakhir saat isu korupsi menerpa dirinya.
Perempuan kelahiran 1953 harus "diasingkan lagi" dan suaminya masuk penjara.
Tahun 2006, setelah 11 tahun berada di pengasingan di Inggris dan Dubai, Benazir kembali ke Pakistan dan mencoba peruntungan di dunia politik. Malang, ia terbunuh dalam ledakan bom yang dipercaya dilakukan oleh Taliban. Namun di tahun 2013, Jenderal Perves Musharraf disalahkan atas kematiannya karena gagal melindunginya.
Satu-satunya anak Benazir, Bilawal Bhutto Zardari, tahun lalu mencoba peruntungan mengembalikan dinasti Bhutto ke pemerintahan Pakistan.
Setelah bertahun-tahun di Inggris, dia kembali ke Pakistan memimpin PPP-Pakistan People Party, partai kakek dan ibunya.
Selanjutnya: Trio Kim dari Korea Utara...
Trio Kim dari Korea Utara
Trio Kim dari Korea Utara
Dinasti Kim memimpin Korea Utara sejak negara itu didirikan. Adalah Kim Il-sung, yang disebut sebagai 'bapak negara' pendiri Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) pada tahun 1948.
Kim Il-sung muda adalah seorang gerilyawan melawan Jepang pada tahun 1920-an. Ia bergabung dengan Rusia dan belajar banyak teknik militer dan ideologi komunis. Kim sempat tinggal di Negeri Beruang Merah. Tahun 1945 Kim kembali ke Korea
Kim Il-sung fokus pada pembangungan militer dan industrialisasi di Korut. Namun, pihak Utara menemui kesulitan saat Uni Soviet runtuh dan semakin menutup diri dari dunia internasional. Namun, itu justru yang ditakuti oleh Amerika dan sekutunya.
Dengan segala informasi yang dibatasi dan tidak ada demokrasi di sana, rumor beredar Korea Utara mengembangkan kekuatan dan senjata nuklir. AS menawarkan bantuan kemanusiaan ditukar dengan perjanjian untuk menghentikan pembangunan senjata nuklir. Sayangnya, Kim Il-sung meninggal sebelum pertemuan Amerika dan Korut dimulai. Takhtanya diberikan kepada anaknya Kim Jong-il.
Saat kepemimpinan Kim Jong-Il lah, Korea Utara menjadi negara yang ditakuti. Kim Il-sung dikenal sebagai "pemimpin paling berani," Kim Jong-il dikenal sebagai "Pemimpin paling ditakuti"
Kim Jong-il sangat mengkontrol negaranya, termasuk membangun milter yang sangat kuat. Kim Jong-ill menghilangkan title presiden dan kantor presiden. Ia menjuluki dirinya pemimpin tertinggi negara.
Rezim dinasti Kim berlanjut hingga sekarang. Negara paling terkucil dan tertutup di dunia kini dipimpim oleh Kim Jong-un, anak dari Kim Jong-il, cucu Kim Il-sung.
Bagaimana negara ini "sukses" dengan dinasti keluarganya. Menurut Ken E. Gause, Ketua Komite Hak Asasi Manusia Korea Utara, keberhasilan rezim dinasti ini adalah kontrol yang sangat kuat. "Tekanan dan intimidasi dan ancaman aparat yang sangat kuat kepada rakyat sehingga menebar ketakutan," seperti dikutip oleh Cato. "Belum lagi nilai-nilai loyalitas yang sangat ditekankan. Sekali tidak loyal, hukuman mati di depan mata,"
Kim Jong-un mendapat julukan "Cute Leader" atau "pemimpin imut" oleh negara-negara barat. Dia dianggap hanya "meniru" gaya kakek dan ayahnya. Namun, dibalik itu semua, ia berhasil mengadopsi "nilai dan kepemimpinan" kakek dan ayahnya. Ia menjadi pemimpin Korut yang sampai sekarang dapat mengkontrol seluruh rakyat dan jajaran pemerintahnya. Dengan menebar ketakutan. (Rie/Ein)
Advertisement