Zat Beracun Ditemukan di Ledakan Tianjin, Warga Dievakuasi

Warga diwajibkan memakai masker dan celana panjang untuk menghindari paparan zat beracun.

oleh Muhammad Ali diperbarui 16 Agu 2015, 02:01 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2015, 02:01 WIB
20150816-Tianjin
Zat Beracun Ditemukan di Ledakan Tianjin, Warga Dievakuasi. (BBC)

Liputan6.com, Tianjin - Aparat China memerintahkan pengevakuasian seluruh warga sipil dalam radius tiga kilometer dari lokasi ledakan di Kota Tianjin. Hal ini menyusul ditemukannya zat kimia beracun.

Kantor berita Xinhua, yang dikutip BBC, Minggu (16/8/2015) melaporkan segenap warga diinstruksikan berlindung di sebuah sekolah. Mereka diwajibkan memakai masker dan celana panjang untuk menghindari paparan zat beracun.

Perintah tersebut dikeluarkan menyusul ditemukannya sodium sianida di bagian timur zona industri yang merupakan lokasi ledakan dahsyat.

Untuk memeriksanya, militer China mengirim pasukan khusus yang terlatih menghadapi situasi darurat berkaitan dengan zat kimia.

Sampai saat ini, para pejabat mengonfirmasi bahwa ada zat kimia kalsium karbida, potasium nitrat, dan sodium nitrat di dalam gudang penyimpan milik perusahaan Ruihai Logistics.

Namun, berdasarkan laporan surat kabar People’s Daily, gudang itu juga menyimpan sodium sianida dan amonium nitrat.

Sodium sianida yang berwujud bubuk kristal putih dapat berakibat fatal jika terhirup atau tertelan manusia karena langsung menganggu kemampuan tubuh dalam menggunakan oksigen.

Zat tersebut digunakan industri kimia dan industri tambang guna mengekstraksi emas dan perak. Bila dicampur ke air, zat itu akan larut. Namun bila terkena api, zat itu akan melepaskan gas beracun hidrogen sianida.

Jumlah korban meninggal akibat dua ledakan dahsyat di Kota Tianjin, China, telah mencapai 85 orang.

Di antara korban meninggal terdapat sedikitnya 21 petugas pemadam kebakaran. Adapun jumlah korban cedera dilaporkan mencapai 721 orang. (Ali/Vra)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya