Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Pakai Sepatu Bekas, Bocah 12 Tahun Di-Bully Sampai Gegar Otak

Katie diejek oleh teman-teman sekolahnya karena mengenakan sepatu sumbangan. Saat melawan, ia diserang beramai-ramai sampai terluka parah.

oleh Indy Keningar diperbarui 13 Sep 2015, 13:01 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2015, 13:01 WIB
Gara-gara Sepatu, Gadis 12 Tahun Di-Bully Sampai Gegar Otak
Katie diejek oleh teman-teman sekolahnya karena mengenakan sepatu sumbangan. Saat melawan, ia diserang beramai-ramai sampai terluka parah.

Liputan6.com, Leicestershire - Baru-baru ini, beredar video di internet yang menunjukkan seorang gadis usia 12 tahun di-bully secara fisik oleh anak-anak seusianya.

Gadis bernama Katie Morris itu pertama-tama ditonjok wajahnya sampai pingsan, ia kemudian ditendang dan diludahi oleh penyerangnya. Si pelaku mengakui bahwa mereka tidak suka dengan sepatu Morris.

Saat Katie mencoba membela diri, para anak yang mem-bully justru melemparnya ke arah tanaman nettles, yang berduri dan membuat gatal-gatal jika terkena kulit. Kejadian ini berlangsung di sekolah Katie, Ivanhoe College, Ashby-de-la-Zouch, Leicestershire. Inggris.

Kasus bullying ekstrem tersebut mengakibatkan Katie terkena gegar otak dan cedera pada mulut serta hidung.

Dalam video yang beredar tersebut, juga menunjukkan teman-teman yang menonton kejadian tidak ada yang membantu Katie saat diserang.

Sepatu Katie yang mengantarkan pada bullying ekstrem. (foto: Caters News)

Ibunya, Antonia King (32) menyatakan kelompok teman-teman sekolah yang menyerang putrinya telah menindas putrinya beberapa waktu sebelumnya. Namun tak sampai menggunakan kekerasan.

"Kejadian itu sungguh mengerikan. Aku berharap itu tidak pernah terjadi," ungkap Katie dikutip dari Caters News. "Aku di-bully selama beberapa waktu, dan sebelumnya aku tak pernah melawan. Namun, mereka mengejekku saat mengenakan sepatu dari toko barang sumbangan, dan aku tidak tahan."

"Aku membalas ejekannya, mengatakan mereka mendapat 'nyawa' dari toko barang sumbangan. Saat itulah mereka mulai memukuliku. Rambutku ditarik dan aku dijatuhkan ke lantai. Saat mau berdiri, mereka malah mendorongku. Saat akan melawan, aku justru didorong sampai jatuh ke tanaman nettles yang membuat gatal," beber Katie melanjutnya kronologi bullying yang dialaminya.

Kejadian itu membuatnya trauma. Katie mengaku ia tidak lagi merasa aman berada di sekeliling anak-anak seusianya.

Antonia kemudian menginformasikan insiden itu ke pihak sekolah dan polisi, namun mereka tidak mengambil tindakan. Ibu ini kemudian beralih pada Facebook untuk mengunggah rekaman kejadian yang dikirim oleh seorang saksi mata yang terkejut.

Sejauh ini, sudah 270.000 lebih yang menonton video tersebut, dengan lebih dari 2.000 komentar.

Seragam Katie yang ternoda darah bekas pukulan pelaku bullying Katie. (foto: Caters News)

"Pada saat aku melihatnya setelah di-bully, wajahnya bengkak dan kepalanya dipenuhi benjol," Antonia mengenang hari mengerikan tersebut. "Hatiku rasanya hancur, namun aku harus tetap tegar di depannya."

Antonia yang merupakan ibu tiga anak itu melaporkan putrinya kena gegar otak, dan harus membangunkannya setiap dua jam untuk menjaganya tetap sadar.

"Ia mengalami mual-mual selama 48 jam, namun tetap bertahan," sambungnya.

Katie memiliki dua adik, Brad yang berusia 7 tahun dan Lainie-Grace yang masih berusia 1,5 tahun.

Antonia mengunggah video tersebut dengan harapan sekolah di seluruh dunia bisa menangani kasus bullying dengan lebih serius.

Meski demikian, pihak sekolah Katie belum mengeluarkan komentar lagi. Sementara kepolisian Leicestershire mengkonfirmasi kejadian ini dan melakukan investigasi.

"Kami sadar bahwa video penyerangan di Ashby menjadi viral di media sosial. Kini kedua pihak sudah diidentifikasi dan pertanyaan diajukan untuk laporan," ucap jubir pihak kepolisian. (Ikr/Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya