Kehabisan Sepatu Hak 'Star Wars', Anggota Parlemen Kecam Toko

Karena kehabisan sepatu 'Star Wars' anggota perlemen melayangkan surat keluhan menggunakan kop surat pemerintah.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 12 Nov 2015, 11:15 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2015, 11:15 WIB
Anggota Parlemen Mutung Soal Sepatu 'Star Wars'
Keluhan saya adalah tentang rendahnya tingkat layanan pelanggan dan sikap pegawainya, yang mencari ketenaran di harian daripada memikirkan layanan. (Sumber Manchester Evening News)

Liputan6.com, Brighton - Seorang anggota parlemen di Inggris melayangkan surat keluhan kepada kantor sebuah toko sepatu karena merasa sudah melakukan pemesanan sepatu edisi terbatas ‘Star Wars’ namun kehabisan tanpa pemberitahuan.

Namun dalam keluhan tersebut, seperti diikutip dari Manchester Evening News pada Kamis (12/11/2015), Angela Rayner (35) menggunakan kop surat resmi milik House of Commons untuk meluapkan amarahnya terhadap pre-order yang dilakukannya.

Wakil rakyat dari Ashton-under-Lyne itu ‘mutung’ hanya karena gagal mendapatkan sepatu wanita dengan hak R2-D2 seharga £195 atau senilai Rp 4 juta. Penjualan dilakukan di toko Irregular Choice Star Wars dan cabang-cabangnya di mana penggemar Star Wars tampak mengantre.

Anggota parlemen itu mengirimkan surat bernada keras, bertuliskan, “Aku selalu membeli sepatumu, kini aku tidak akan melakukannya lagi ataupun akan merekomendasikan tokomu kepada orang lain. Aku hanya ingin memberi tahu kau telah memperlakukan pelanggan dengan cara yang merugikan dan akan berdampak dalam jangka panjang." 

Daniel Theophanides (32), kepala toko Irregular Choice di Brighton itu mengatakan bahwa “secara pribadi ia terkejut dengan keluhan itu”. Katanya, “khususnya terhadap susunan kata dan penggunaan kop surat House of Commons. Rayner mengirim dua surat satu ke kantor pusat dan satunya ke toko cabang di Brighton.”

“Manajer toko melihat surat itu sebagai tindakan yang kejam. Tak pernah saya bermimpi menulis surat keluhan menggunakan kop surat perusahaan.”

Ia bersikeras bahwa anggota parlemen tersebut merasa dirinya sudah melakukan pemesanan sebelumnya, namun sepatu yang dijual tersebut hanya tersedia bai mereka yang mendatangi toko.

Lanjutnya, “Antrean terjadi di kelima toko cabang kami yang terletak di Carnaby Street dan Camden di London dan di Brigton, Leicester, dan Norwich,”

Theophanides , mengaku mengnhubungi anggota parlemen  tersebut dan mengungkapkan “penyesalannya ia ketinggalan”-- tidak sempat menawarkan sepasang sepatu yang ia inginkan untuk dikirim langsung dari pembuatnya di Tiongkok karena wanita itu langsung menutup teleponnya.

Anggota parlemen itu bahkan mengumbar kejadian itu di Twitter, “Memalukan sekali mereka menjual sepasang sepatu yang telah saya pesan selama berbulan-bulan dan saya telah menjadi pelanggan selama 4 tahun. Pelayanan pelanggan yang buruk.”

Dalam pernyataan kepada Manchester Evening News, katanya, “Sepertinya ada yang tidak beres dengan miskomunikasi dengan perusahaan itu dan ini patut disesali.”

Ia menambahkan, “Keluhan saya adalah tentang buruknya pelayanan kepada pelanggan dan sikap para pegawainya-- sepertinya mereka mencari kesempatan untuk masuk ke dalam berita di mana seharusnya mereka memikirkan untuk memberikan pelayanan baik bagi pelanggan.” (Alx/Rcy)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya