Jerman Kembalikan Ratusan Pencari Suaka Timur Tengah ke Austria

Kebanyakan mereka yang dikembalikan karena tidak memiliki surat lengkap sementara lainnya tidak ingin mencari suaka di Jerman.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 12 Jan 2016, 18:20 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2016, 18:20 WIB
20151103-Ribuan Imigran Membeludak Padati Slovenia
Ribuan migran yang berusaha masuk ke Eropa barat. (AFP PHOTO/RENE GOMOLJ)

Liputan6.com, Wina - Pemerintah Jerman mengembalikan sejumlah besar pencari suaka kembali ke pintu masuk Eropa, yaitu Austria. Pengembalian itu dilakukan hampir tiap hari. Hal tersebut dikatakan oleh kepolisian Austria.

Kebanyakan mereka yang dikembalikan karena tidak memiliki surat lengkap, sementara lainnya tidak ingin mencari suaka di Jerman, namun negara-negara Skandinavia lainnya.

Sementara itu, negara-negara semacam Swedia dan Denmark memperketat pintu masuk negara mereka.

"Tiap hari Jerman mengirim 60 orang imigran sejak Desember. Angka itu naik hingga 200 orang semenjak awal tahun," kata David Furtner, juru bicara kepolisian Austria Atas seperti dilansir The Telegraph, Selasa (12/01/2016).

Ia juga menambahkan, mereka yang dikembalikan kebanyakan imigran dari Afghanistan, Maroko dan Algeria yang tidak ingin melamar suaka di Jerman, namun ke negara lain seperti Swedia, Finlandia dan Denmark.

Austria adalah negara transit terbesar di Uni Eropa bagi ribuan imigran dan pengungsi. Austria Atas mencatat setidaknya ada 1.000 hingga 2.000 orang masuk ke Uni Eropa per harinya.

Minggu lalu Swedia yang menjadi negara favorit pencari suaka memberlakukan kontrol lebih ketat terhadap imigran yang datang dari Denmark.

Demikian pula Denmark yang menambah pos-pos pemeriksaan bagi mereka yang datang dari Jerman.

Austria, di satu sisi, memperketat pengawasan di perbatasan dengan Slovenia.

Kendati banyak yang dikembalikan, mereka akan mencari rute baru masuk ke Eropa untuk mencari suaka di negara tujuan selain Jerman. Dan biasanya berhasil.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya