Reka Ulang 'Manusia' dari 5.000 Irisan Organ Tubuh

Dari tubuh manusia sungguhan, ilmuwan membuat tiruannya yang tersedia secara virtual, melalui ribuan irisan tubuh.

oleh Indy Keningar diperbarui 23 Jan 2016, 09:00 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2016, 09:00 WIB
Reka Ulang 'Manusia' dari 5000 Irisan Organ Tubuh
Dari tubuh manusia sungguhan, ilmuwan membuat tiruannya yang tersedia secara virtual, melalui ribuan irisan tubuh.

Liputan6.com, Maryland - Periset dari National Library of Medicine in Bethesda, Maryland, AS, membuat model virtual manusia menyerupai tubuh sungguhan.

Tiruan mendetail ini disusun dari 5.000 lebih potongan bagian tubuh seorang wanita yang disumbangkan atas nama sains, lebih dari dua dekade terakhir.

Karya yang disebut 'Manusia Khayalan' ini merupakan proyek teranyar dari Visible Human Project. Organisasi yang berdiri pada tahun 90-an sebagai penyedia gambar digital tubuh manusia untuk penelitian medis.

Proyek ini diawali dengan pembedahan dua tubuh--pria dan wanita-- yang dibekukan. Tubuh diiris setipis mungkin, lalu difoto.

Kemudian dengan MRI dan pemindaian CT, gambar-gambar disusun, dibuat bentuk digital, dan modelnya yang berwujud virtual dibuat tersedia untuk komunitas medis untuk diteliti.

Proyek terbaru ini umumnya adalah membuat reka ulang jasad wanita secara keseluruhan menggunakan teknologi grafis.

Tubuh mayat wanita itu diiris-iris hingga membentuk 5.000 irisan, masing-masing setebal sepertiga milimeter.

Untuk membuat model virtual tubuh, setiap gambar irisan memiliki resolusi tinggi dan tersusun dengan komputer, lengkap dengan data masing-masing jaringan, seperti kepadatan dan suhu internal.

Ketika model tubuh manusia itu selesai, lima dokter akan melakukan evaluasi untuk memastikan keakuratan anatominya, dikutip geek.com.

Dilaporkan News Discovery, penyusunana ulang organ tubuh ini memiliki 231 jaringan, dari batang tenggorok hingga bola mata, walau kehilangan tulang rawan hidung dan 14 bagian tubuh lainnya.

Menurut laporan reka ulang ini menyediakan informasi 10 kalo lebih banyak dibanding rekonstruksi digital lainnya di masa-masa lalu. Periset tak hanya mempelajari detail anatomi tubuh, namun juga bisa melakukan eksperimen yang terlalu berbahaya jika dilakukan dengan manusia sungguhan.

Sekarang ini, ilmuwan dan dokter sudah mulai menggunakan data tubuh virtual untuk mempelajari perawatan kanker payudara, prosedur pemindaian implan, bahkan efek penggunakan ponsel dalam jangka panjang.

Data disediakan tanpa dipungut biaya, dan bisa dimodifikasi dan dianalisis dengan perangkat lunak standar.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya