Liputan6.com, Columbia - Salah satu kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Jeb Bush, memutuskan untuk mengakhiri kampanye sebagai calon presiden AS 2016. Ia memilih mengubur mimpinya masuk ke Gedung Putih mengikuti jejak sang ayah dan kakaknya.
Keputusan Bush itu dilatarbelakangi kegagalannya dalam mendulang dukungan di 3 primari atau pemilu pendahuluan yang digelar di Iowa, New Hampshire dan Carolina Selatan. Bush mengatakan, ia telah berjuang keras untuk mendapat dukungan, namun hasil pemilihan dari 3 negara bagian berbicara lain.
Baca Juga
"Orang-orang dari Iowa dan New Hampshire serta Carolina Selatan telah berbicara dan saya menghormati keputusan mereka," kata Jeb dalam sebuah pidato yang penuh emosional di Columbia, Carolina Selatan, seperti dikutip New York Times, Minggu (21/2/2016).
Advertisement
Baca Juga
"Namun, saya bangga dengan kampanye yang telah dijalankan untuk menyatukan negara kita," imbuh Bush dengan mata basah.
Jeb Bush adalah putra mantan Presiden George H.W. Bush dan adik dari mantan Presiden AS George W Bush. Bush masuk ke gelanggang kampanye Presiden 2016 sebagai salah satu favorit. Namun, Bush gagal mengonversi keuntungan penggalangan dana yang cukup besar menjadi kesuksesan.
Dalam primari di Carolina Selatan, Bush hanya mendulang dukungan sebesar 8,6% dan menempatkannya dalam posisi juru kunci dalam pertarungan kandidat capres dari Partai Republik. Keputusan Jeb Bush ini sekaligus mengakhiri mimpinya untuk bisa menjadi Presiden AS ketiga dari trah keluarga Bush.