Bayi Panda 'Ajaib' Lahir di Konsulat Kehormatan RI di Belgia

Bayi panda yang lahir tanpa bulu, buta, dan hanya memiliki berat 171 gram itu belum diberi nama.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Jun 2016, 07:01 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2016, 07:01 WIB
Bayi panda yang lahir di Belgia. (Reuters)
Bayi panda yang lahir di Belgia. (Reuters)

Liputan6.com, Brussels - Satu bayi panda lahir di taman raya di Belgia, yang juga merupakan Konsulat Kehormatan Indonesia. Karena dianggap langka, kelahiran hewan khas China itu bahkan disebut sebagai 'keajaiban nyata'.

Bayi panda jantan itu lahir di taman satwa di luar kota Brussels, dari seekor panda betina Hao Hao berusia enam tahun, dan pasangannya Xing Hui --keduanya adalah satwa pinjaman dari China.

Bayi panda yang lahir tanpa bulu, buta, dan hanya memiliki berat 171 gram itu belum diberi nama.

Hanya ada 1.864 panda raksasa di dunia, dan sekitar 300 tinggal di kebun binatang untuk melindungi spesies itu.

"Jantan!" kata direktur Taman Nasional Pairi Daiza, Eric Domb, dalam konferensi pers di taman satwa di selatan Belgia seperti dikutip dari BBC, Sabtu (5/6/2016). 

"Semua berjalan baik," tambahnya.

Kehamilan ini baru dikonfirmasi beberapa pekan lalu. Namun, panda umumnya kesulitan untuk berkembang biak di penangkaran, dan tim agak khawatir apakah Hao Hao bisa melahirkan.

Induk dan bayi panda itu dilaporkan dalam kondisi baik setelah persalinan. Kendati demikian Direktur Zoologi Tim Bouts mengatakan panda muda masih dalam masa rentan.

Hao Hao, yang namanya berarti 'baik hati,' menggapai bayinya dan memegangnya pada rahangnya untuk melindungi dan membersihkannya.

Taman raya ini telah menjadi rumah bagi pasangan panda itu sejak 2014 di bawah kerja sama dengan pemerintah China. Pakar dari Negeri Tirai Bambu juga membantu inseminasi Hao Hao tiga bulan lalu.

Kebun binatang itu bisa memelihara anak panda selama empat tahun sebelum akhirnya kembali ke China, jika semua berjalan dengan baik.

Kelahiran panda sangat langka di Eropa, namun ini adalah ketiga kalinya selama 20 tahun terakhir. Dua lainnya terjadi di Austria dan Spanyol.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya