98 Anak Positif Kanker Tiroid Akibat Bocornya Reaktor Fukushima

Kepala panel Fukushima Medical Association, Hukuto Hoshi mengatakan ada hubungan antara kanker dan radiasi dari bocornya reaktor nuklir itu.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 10 Jun 2016, 06:33 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2016, 06:33 WIB
Anak Positif Kanker Tiroid Akibat Bocornya Reaktor Fukushima
Anak Positif Kanker Tiroid Akibat Bocornya Reaktor Fukushima (Reuters)

Liputan6.com, Fukushima - Bocor dan rusaknya reaktor nuklir Fukushima akibat gempa yang melanda Jepang tahun 2011 lalu masih menorehkan luka. Hal itu terlihat dari survei yang dilakukan pada April 2014 terhadap kesehatan dari dampak bencana tersebut.

Survei itu menyebut, ada 30 anak terdiagnosis kanker tiroid. Kebanyakan dari mereka tak berpikir ada masalah ketika dokter mengecek pemeriksaan terhadap tiroid mereka.

Surveyipertama dilakukan terhadap 300.000 anak-anak di bawah usia 18 tahun dan tinggal di prefektur Jepang utara ketika bencana hancurnya reaktor nuklir setelah gempa besar Maret 2011.

Pemeriksaan kesehatan kedua menyimpulkan sementara adanya keterkaitan antara kanker dengan radiasi dari Fukushima. Demikian seperti dilansir dari Mainichi Shimbun, Kamis 9 Juni 2016.

Jika dijumlah, hasil survei pertama dan kedua menyebutkan, jumlah anak terdiagnosis kanker mencapai 141 -- 41 di antara telah berada di stadium akhir.

Kepala panel Fukushima Medical Association, Hukuto Hoshi mengatakan ada hubungan antara kanker dan radiasi dari bocornya reaktor nuklir itu.

"Kekhawatiran telah berkembang di antara warga Fukushima dengan meningkatnya sejumlah pasien kanker. Kami ingin melakukan penelitian lebih lanjut," kata Hoshi.

Menurut Fukushima Medical University dan beberapa instansi terkait melaporkan ada 57 anak terkena kanker tiroid mereka berusia 5 hingga 18 tahun. Mereka memiliki tumor berdiameter 5,3 mm hingga 35,6 mm.

"Jadi, survei pertama hingga ketiga, yang terdiagnosis mencapai 171 anak, dan positif yang terkena mencapai 98 anak," tutup Hoshi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya