Liputan6.com, Jakarta - Kematangan seorang bintang sepakbola bukan hanya berkaitan dengan kemampuan teknis yang mumpuni, tapi juga kekuatan mental menghadapi kekecewaan, misalnya kalau hasil pertandingan tidak seperti yang diharapkan.
Christiano Ronaldo gagal mengendalikan kekecewaan melihat skor imbang Portugal dan Islandia sehingga ia malah merugikan wartawan mewawancarainya. Kelakuan tidak menyenangkan itu paling menarik perhatian pembaca Liputan6.com kanal Global pagi, Jumat (24/6/2016).Â
Baca Juga
Berita yang tak kalah menarik adalah pengakuan seorang pria yang mengaku sebagai kekasih sesama jenis Omar Mateen, pelaku penembakan di kelab malam LGBT di Orlando. Ternyata ada dugaan motif lain serangan itu.
Advertisement
Pembongkaran kuburan mantan presiden Polandia juga mengundang perhatian pembaca, terutama dikaitkan dengan pemeriksaan dugaan terkait kecelakaan penerbangan yang menewaskan sang presiden.
Berikut adalah Top 3 Global pagi ini:
Â
1. Ini Alasan Cristiano Ronaldo Melempar Mikrofon Reporter ke Danau
Hasil skor imbang setelah pertandingan sengit antara Portugal dan Islandia di awal pembukaan Piala Eropa 2016 membuat Cristiano Ronaldo murka. Kemarahannya pun memuncak saat ia gagal mencetak gol saat ada kesempatan dalam pertandingan melawan Austria pada menit ke 78, dengan hasil skor akhir 3-3.
"Austria tidak melakukan apa-apa sama sekali. Mereka hanya mujur saja malam itu, harusnya kita mendapatkan 3 poin. Mereka membentengi diri mereka tanpa melakukan perlawanan. Mentalitas seperti ini menunjukkan bahwa mereka tidak punya kemampuan atau kapasitas untuk bersaing," kata Cristiano Ronaldo soal pertandingan melawan Islandia kepada Daily Mirror.
Â
2. Pengakuan Mengejutkan 'Kekasih Sesama Jenis' Penembak Orlando
Minggu dinihari, pukul 02.35, telepon bagian komunikasi layanan darurat 911 berdering. Seorang pria yang mengaku bernama Omar Mateen mengabarkan hal gawat.
"Aku ingin kau tahu, aku berada di Orlando, dan sedang melakukan penembakan," kata Mateen dalam transkrip yang dirilis FBI.
Saat dikonfirmasi soal nama, pria itu menjawab, "Aku setia pada Abu Bakar al-Baghdadi dari ISIS."
Kala itu Mateen menelepon dari dalam klub Pulse, lebih dari 30 menit setelah ia melepaskan tembakan pertamanya.
Dinihari itu, pria keturunan Afganistan tersebut menewaskan 49 orang. Mateen menjadi pelaku penembakan paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat.
Â
3. Kuak Misteri Pesawat Jatuh, Peti Mati Presiden Polandia Dibuka
Kejaksaan Polandia akan membuka satu persatu peti mati korban kecelakaan pesawat Angkatan Udara Tu-154 pada 10 April 2010, yang menewaskan kepala negara saat itu, Lech Kaczynski dan istrinya Maria Kaczyńska, kepala bank sentral, petinggi militer, dan sejumlah anggota parlemen.
Pesawat itu jatuh di luar Smolensk, yang masuk dalam wilayah Rusia. Apa alasannya?
Pihak kejaksaan berniat memeriksa jasad para korban -- sebuah langkah yang dinilai memperdalam perselisihan politik seputar penyelidikan tersebut.
Penyelidikan yang dilakukan pemerintah sebelumnya menuding pilot sebagai pihak bertanggung jawab atas kecelakaan yang menewaskan 96 orang.