Liputan6.com, Taipei - Aliran listrik pada kurang lebih 550.000 rumah warga di Taiwan padam setelah Topan Meranti melanda negara itu. Sementara lima orang dilaporkan terluka akibat serangan badai yang diyakini terkuat di dunia pada 2016 ini.
Seperti yang dilansir Telegraph, Rabu (14/9/2016) Biro Prakiraan Cuaca Taiwan memperingatkan sebelumnya bahwa badai yang masuk kategori 5 ini mengancam sejumlah kota yang terletak di bagian selatan dan timur negara itu. Termasuk di antaranya Kaohsiung dan Hualien, yang dilanda anging kencang dan hujan deras sehingga mengakibatkan banjir.
Baca Juga
Advertisement
Topan Meranti yang kekuatannya semakin membesar ketika mencapai Taiwan itu membawa angin dengan kecepatan maksium 141 mil per jam sebelum akhirnya angin mengarah ke bagian selatan.
"Sejauh ini, Topan Meranti yang terkuat tahun ini," ujar Juru bicara Biro Prakiraan Cuaca Taiwan, Hsieh Pei-yun.
Pusat Operasi Darurat Taiwan dalam pernyataannya melansir lima orang terluka akibat terjangan Meranti. Sementara itu situasi pasca-bencana cukup parah dengan kabel listrik berjatuhan dan pohon-pohon tumbang.
"Kerusakan akibat Meranti akan terus meningkat sebagaimana topan ini menerjang Taiwan. Kerugian mungkin tak dapat dihindari, namun kami berusaha meminimalkan korban," ujar Juru bicara Pusat Operasi Darurat Taiwan, Li Wei-sen.
Topan Meranti juga menyebabkan gangguan terhadap transportasi publik sementara sejumlah sekolah dan kantor di Kaohsiung dilaporkan tutup. Sejauh ini kurang lebih 1.500 orang dilaporkan mengungsi.
Tak hanya itu, gangguan juga dialami penerbangan domestik dan ikut mempengaruhi penerbangan internasional.
Menurut ahli meteorologi, Taiwan akan merasakan kekuatan penuh Topan Meranti dari Rabu 14 September hingga Kamis 15 September waktu setempat sebelum akhirnya badai itu mendarat di China.
Berikut video penampakan terjangan Topan Meranti di Taiwan: