Liputan6.com, New York - Ledakan keras yang mengguncang kawasan Chelsea, Manhattan, diduga berasal di tempat pembuangan sampah yang terdapat di 23rd Street.
Sejauh ini diketahui terdapat 29 orang cedera karena terkena pecahan kaca dan benda lain akibat ledakan.
Penyisiran oleh polisi di kawasan itu mengungkapkan adanya perangkat ledak kedua. Ini ditemukan hanya beberapa blok dari lokasi ledakan pertama.
Advertisement
Perangkat itu berupa panci tekanan tinggi atau panci presto yang ditempeli sejumlah kabel dan sebuah telepon genggam.
Baca Juga
Semua benda itu dibungkus dalam kantong plastik, demikian menurut seorang petugas penegak hukum. Penyelidikan mendalam terus dilakukan pihak terkait.
Sebuah kotak besar untuk perkakas ditemukan pula di dekat tempat sampah di depan sebuah gedung yang sedang dibangun. Otoritas berwenang belum menemukan bukti awal yang mengaitkan ledakan dengan terorisme.
Dikutip dari Wall Street Journal pada Minggu (18/9/206), pihak berwajib mengatakan hingga saat ini tidak ada korban yang berada dalam kondisi kritis. Hanya satu korban yang menderita luka tusuk yang cukup serius.
Ledakan tersebut terjadi sekitar pukul 20.30 di 23rd Street dan Sixth Avenue di kawasan Chelsea. Sementara perangkat ledak ke dua ditemukan di West 27th beberapa saat setelah ledakan pertama.
Satuan bom NYPD tengah melakukan penyidikan di tempat kejadian. Semua lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki ditutup di West 23rd, antara 6th dan 7th Avenue. Layanan kereta bawah tanah di daerah itu juga dihentikan sementara.
Komisaris NYPD, James O'Neill mengatakan bahwa ledakan diduga berada di luar gedung, bukan di dalam. "Kami memiliki video ledakan dan akan menggunakannya untuk membantu penyidikan," kata O'Neill.
Pihak berwenang mengatakan bahwa NYPD masih pada tahap awal penyidikan dan sedang mengumpulkan saksi serta video.
O'Neill menambahkan bahwa polisi mengetahui ledakan itu dari para petugas patroli yang menyaksikannya sebelum akhirnya yang bersangkutan meminta bantuan.