Liputan6.com, Jakarta - Masalah yang terjadi Rakhine State, menjadi sorotan tajam Indonesia. Di tempat tersebut, terjadi insiden berdarah yang menelan puluhan korban termasuk dari kelompok minoritas Rohingya.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arrmanatha Nasir mengatakan, Indonesia memperhatikan seksama situasi di Rakhine. Pemerintah berharap, agar masalah di sana bisa selesai dengan damai.
"Perlindungan dan penghormatan HAM bagi seluruh masyarakat Rakhine State termasuk minoritas Islam Rohingya harus dihormati dan dijaga," sebut pria yang kerap disapa Tata, Rabu (23/11/2016).
Advertisement
Beberapa hari lalu di tempat yang sama, Tata juga angkat bicara terkait kondisi di Rakhine.
"Kita prihatin dengan perkembangan yang terjadi beberapa minggu ini," sebut Tata di kantor Kemlu, Senin (21/11/2016).
Ia menjelaskan, sudah saatnya otoritas setempat bertindak. Hal ini penting agar perdamaian dan keamanan terus terjadi di seluruh bagian Myanmar.
"Pemerintah Indonesia mendorong dan mengharapkan pemerintah Myanmar dapat segera memulihkan situasi di Rakhine State," ujar dia.
"Rakhine State bagian integral Myanmar, mereka yang tanggung jawab atas keadaan situasi yang aman damai di Rakhine State," kata dia.
Akibat insiden di Rakhine, kurang lebih 25 orang warga Rohingya tewas. Diduga kuat mereka meregang nyawa karena ditembak tentara Myanmar.
Dalam keterangannya, militer Myanmar menyebut orang-orang yang mereka sebut kelompok militan itu berusaha menyerang mereka.
Tak hanya dituduh ingin menyerang tentara, namun media pemerintah menyebutkan bahwa warga Rohingya sengaja membakar rumah mereka sendiri dengan tujuan "menimbulkan kesalahpahaman dan ketegangan" yang dapat berujung pada meluncurnya bantuan internasional.