Tampil Tanpa Abaya dan Kerudung, Perempuan Arab Saudi Ditangkap

Malak dianggap memberontak dari aturan Kerajaan Arab Saudi yang mengharuskan perempuan tampil di muka umum dengan gamis dan kerudung.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 13 Des 2016, 12:18 WIB
Diterbitkan 13 Des 2016, 12:18 WIB
Malak al-Shehri ditahan kepolisian Arab Saudi karena melanggar aturan dalam berbusana
Malak al-Shehri ditahan kepolisian Arab Saudi karena melanggar aturan dalam berbusana (Twitter/@dontcarebut)

Liputan6.com, Riyadh - Polisi Arab Saudi menangkap seorang perempuan muda yang mengunggah foto dirinya di Twitter tanpa mengenakan abaya dan kerudung. Gaya berbusananya tersebut bertentangan dengan peraturan Kerajaan Arab Saudi.

Perempuan yang diketahui bernama Malak al-Shehri itu mengenakan gaun berwarna cerah, jas gelap, kacamata hitam, dan sepatu bot dalam foto yang diunggahnya bulan lalu. Sebelumnya, ia sempat berkicau akan keluar rumah tanpa memakai abaya dan kerudung.

Tweet Malak tersebut memicu reaksi banyak pihak. Beberapa di antaranya mendesak ia segera ditangkap.

Foto yang diunggah Malak kabarnya diambil ketika ia tengah berada di Jalan al-Tahliya yang berada di pusat Kota Riyadh. Menurut surat kabar lokal, Al-Sharq, seorang pengguna jalan mengeluhkan tindakan Malak ke polisi agama sebelum akhirnya penangkapan dilakukan.

Juru bicara kepolisian mengatakan, Malak yang berusia 20-an dipenjara. Ia dituduh "berbicara secara terbuka tentang hubungan terlarang dengan laki-laki."

"Polisi telah menahan seorang gadis yang bepergian tanpa mengenakan abaya di Jalan al-Tahliya, saat ia melaksanakan tantangan yang diumumkannya di media sosial beberapa hari lalu," tulis surat kabar Al-Sharq mengutip pernyataan Kolonel Fawaz al-Maiman.

Arab Saudi menerapkan aturan ketat terhadap perempuan, termasuk di antaranya soal berpakaian di muka umum, larangan mengemudi, dan larangan "bercampur" dengan laki-laki yang tidak memiliki hubungan saudara.

Menurut Kolonel Fawaz, pihaknya telah bertindak sejalan dengan tugasnya dalam memantau "pelanggaran moral umum". Sementara itu, Malak memutuskan untuk menghapus kicauannya di Twitter sebelum akhirnya menutupnya akunnya tersebut setelah reaksi keras muncul dari kelompok ultrakonservatif.

Pada September lalu, ribuan orang di Arab Saudi menandatangani petisi yang meminta pemerintah untuk menghapuskan sistem perwalian yang mencegah perempuan terlibat dalam tugas-tugas mendasar. Salah satunya adalah menyetir tanpa seizin saudara laki-laki.

Langkah mengejutkan justru ditunjukkan oleh Pangeran Alwaleed bin Talal. Salah satu orang terkaya di dunia itu berkicau melalui Twitternya, "Hentikan perdebatan. Saatnya bagi perempuan menyetir."

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya