Erdogan Panik Kala Mengabarkan Dubes Rusia Ditembak kepada Putin

Turki dan Rusia sempat tegang kala Ankara menembak jatuh jet tempur Moskow. Namun belakangan hubungan keduanya membaik.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 20 Des 2016, 10:21 WIB
Diterbitkan 20 Des 2016, 10:21 WIB
Juru Bicara Presiden Ketiduran Saat Pertemuan Putin dan Erdogan
Juru Bicara Presiden Ketiduran Saat Pertemuan Putin dan Erdogan (Reuters)

Liputan6.com, Ankara - Seorang sumber di kantor Presiden Turki menggambarkan betapa paniknya Recep Tayyip Erdogan ketika mendapat kabar Duta Besar Rusia, Anrei Karlov, ditembak hingga tewas saat membuka pameran foto.

Presiden Erdogan bergetar ketika memulai panggilan telepon mengabarkan insiden ini kepada Vladimir Putin. Demikian, seperti dikutip dari Express, Selasa (20/12/2016).

Diplomat senior Andrei Karlov tewas ditembak delapan peluru oleh eks polisi Mevlut Mert Altintas ketika ia memberikan pidato sambutan di sebuah galeri seni.

Pembunuhan itu lantas membuat Moskow berang. Mereka percaya ini serangan teroris.

Juru bicara Kemlu Rusia, Maria Zakharova, mengatakan, "Terorisme tidak akan menang dan kami akan melawan ini sampai tuntas."

"Kenangan atas Andrei Karlov, sosok diplomat senior akan terus di hati kami."

Tak lama setelah menelpon Putin, Erdogan memberikan keterangan pers.

"Ini adalah provokasi yang ingin merusak hubungan baik kedua negara," kata Erdogan.

Hubungan Turki dan Rusia sempat memanas kala Ankara menembak jatuh jet tempur Moskow. Namun, hubungan keduanya baru beberapa bulan ini membaik.

Dalam video yang beredar di media sosial, pelaku penembakan yang mengenakan setelan jas lengkap dengan dasi, terdengar meneriakkan sejumlah kalimat. "Jangan lupakan Aleppo! Jangan lupakan Suriah!" teriak penembak itu.

Pelaku setidaknya menembakkan delapan peluru, demikian menurut fotografer Associated Press. Pria tersebut juga menghancurkan beberapa foto yang dipamerkan dalam galeri yang terletak di Ankara itu.

"Ia mengeluarkan senjata dan menembak Pak Dubes dari belakang. Kami melihat korban tergeletak di lantai dan kami pun lari menyelamatkan diri," kata salah satu saksi yang tak mau namanya dipublikasikan, seperti dikutip dari situs Kanada, CBC, Selasa (20/12/2016).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya