Liputan6.com, Washington DC - Ledakan besar dan tembakan yang mengakibatkan kerusakan pada tubuh manusia mungkin tak lagi menjadi jawaban dalam perang di masa depan. Pasalnya, saat ini sedang dikembangkan senjata baru yang mampu melumpuhkan seluruh kota tanpa menimbulkan kerusakan fisik.
Angkatan Darat Amerika Serikat saat ini sedang mengembangkan artileri proyektil gelombang elektromagnetik (EMP) non-eksplosif. Senjata itu dapat melumpuhkan berbagai alat elektronik, infrastruktur penting, dan sistem berbasis komputer.
Seperti dikutip dari News.com.au, Rabu (18/1/2017), sebuah proposal penelitian telah merinci senjata rahasia AS yang akan dikerahkan di masa depan itu.
Advertisement
"(Senjata ini) memberikan arah serangan alternatif atas penetralan industri penting milik musuh, serta infrastruktur sipil dan komunikasi tanpa adanya kerusakan fisik terkait dengan sistem tersebut," ujar penjelasan dalam proposal tersebut.
Terdapat rencana tiga tahap untuk pengembangan dan pengerahan senjata elektronik tersebut.
Pada tahap pertama, tentara akan merancang prototipe subsistem elektronik yang akan dimasukkan ke dalam senjata mliter standar.
"Desain awal akan sesuai dengan proyektil 155 mm, dengan jalur transisi pengurangan ukuran untuk memungkinkan penggabungan beberapa submunisi efek non-kinetik (NKE) per proyektil," ujar proposal itu.
Tahap kedua akan melihat pengembangan lebih jauh dan memperbaiki sistem senjata yang diikuti dengan evaluasi.
"(Tahap berikutnya adalah) eksplorasi, implementasi, dan mendemonstrasikan teknik menyerang non-kinetik canggih. Mengembangkan metode ujicoba dan mengevaluasi performa sistem di lapang," jelas proposal tersebut.
Sementara itu pada tahap ketiga, senjata akan dipersiapkan untuk didistribusikan secara massal.
"Sistem elektronik NKE akhir akan mendukung sejumlah protokol komunikasi komersial. Subsistem elektronik tangguh dapat dialihkan untuk berbagai penerapan industri dan sipil di lingkungan yang sangat keras," ujar proposal itu.
Meski keefektifan teknologi itu mungkin belum terlihat, sejumlah pihak menyebutnya sebagai senjata mengerikan.