Studi: 350 Spesies Lebah Amerika di Ambang Kepunahan

Ada 4.337 spesies lebah asli di Amerika Utara dan Hawaii, dan lebah-lebah itu memainkan peran penting sebagai penyerbuk.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 07 Mar 2017, 07:21 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2017, 07:21 WIB
Ilustrasi lebah, (Dokumentasi VOA News dari EcOhio Farm, Mason di negara bagian Ohio, AS)
Ilustrasi lebah, (Dokumentasi VOA News dari EcOhio Farm, Mason di negara bagian Ohio, AS)

Liputan6.com, Washington DC - Sebuah studi terbaru menyebutkan bahwa terjadi penurunan populasi lebah di Amerika Serikat. Hal itu dilaporkan akibat hilangnya habitat serangga karena urbanisasi, perubahan iklim, dan meluasnya penggunaan pestisida.

Menurut sebuah laporan baru, hampir 350 spesies lebah di Amerika Utara dan Hawaii disebutkan sedang menuju kepunahan.

"Ini adalah krisis sangat besar yang sedang terjadi di depan mata kita," kata Kelsey Kopec dari Pusat Keanekaragaman Hayati AS seperti dikutip dari VOA News, Selasa (6/3/2017).

Kelsey mengatakan, krisis itu menunjukkan ada biaya sangat tinggi yang harus dibayar akibat banyaknya penggunaan pestisida dan pertanian monokultur.

Menurut laporan, ada 4.337 spesies lebah asli di Amerika Utara dan Hawaii. Serangga-serangag itu memainkan peran penting sebagai penyerbuk, tidak hanya bagi bunga dan tanaman liar, tetapi juga bagi perkebunan.

Lebah-lebah itu memberi jasa bernilai US$3 miliar untuk penyerbukan tanaman buah-buahan setiap tahun.

"Jika kita tidak bertindak untuk menyelamatkan makhluk-makhluk yang luar biasa itu," Kopec memperingatkan, "dunia akan menjadi tempat yang kurang berwarna-warni dan lebih sepi dan juga lebih lapar".

Bulan Februari lalu, Badan Margasatwa dan Ikan AS mencatat, lebah jenis rusty patched tercatat sebagai lebah yang terancam punah.

Serangga itu merupakan lebah liar pertama yang mendapat status itu, dan karenanya mendapat perlindungan pemerintah federal.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya