Sebulan Berlalu, Bagaimana Nasib Siti Aisyah di Malaysia?

Siti Aisyah merupakan terduga pembunuh Kim Jong-nam yang tewas pada 13 Febuari 2017 di Bandara Internasional Kuala Lumpur.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 13 Mar 2017, 14:03 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2017, 14:03 WIB
Dua Wanita Tersangka Pembunuh Kim Jong-nam Dibawa ke Pengadilan
Siti Aisyah (25), WNI tersangka pembunuhan Kim Jong-nam dengan menggunakan zat berbahaya VX, tiba di Pengadilan Sepang, Malaysia, Rabu (1/3). Dengan pengawalan ketat, Siti Aisyah memasuki ruang persidangan untuk mendengarkan dakwaan. (AP Photo)

Liputan6.com, Jakarta Tim konsuler Indonesia kembali menemui Siti Aisyah di Malaysia. Perempuan asal Serang ini merupakan terduga pembunuh Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Menurut keterangan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, kondisi Siti tidak ada yang berubah. Sepenuhnya baik seperti saat ditemui pertama kali.

"Sabtu kemarin untuk kedua kali kita sudah bertemu, (pertemuan dilakukan) tim legal dan tim konsuler KBRI (Kuala Lumpur) bertemu Siti Aisyah di penjara, kondisinya baik," sebut Retno, Senin (13/3/2017).

Selain memastikan kondisi WNI tersebut, pertemuan dengan Siti dilakukan untuk menggali sejumlah informasi. Retno meyakini, informasi apa pun yang keluar dari mulut Siti dapat menguak fakta sesungguhnya terkait pembunuhan tersebut.

"Kita juga sampaikan bahwa KBRI kita di Kuala Lumpur menyediakan tim pengacara untuk mendampingi dia," jelas mantan Duta Besar RI untuk Norwegia dan Islandia tersebut.

"Sekali lagi saya tekankan, tujuan pendampingan lawyer ini adalah agar hak-hak hukum tidak kurang. Sekali lagi saya tekankan, sudah ada tim hukum yang kita siapkan di KBRI Kuala Lumpur," sebutnya.

Kepala Departemen Investigasi Kriminal Kepolisian Wilayah Selangor, Asisten Komandan Senior Polisi Fadzil Ahmat mengatakan, pembunuhan terhadap Jong-nam berlangsung pada 13 Februari pukul 09.00 waktu setempat.

Saat itu, Jong-nam tengah menunggu pesawat yang akan membawanya ke Macau. Burung Besi itu dijadwalkan lepas landas pada pukul 10.00.

"Awalnya, dia terlihat memberi tahu kepada petugas keberangkatan bandara bahwa ada seseorang merangkulnya dari belakang dan melemparkan cairan ke wajahnya," sebut Ahmat seperti dikutip dari The Star, Rabu (15/2/2017).

"Ia meminta tolong kepada resepsionis bandara, mereka lalu mengantarnya ke klinik bandara," ia menambahkan.

Di tempat tersebut, Jong-nam mengaku pusing. Tak cuma itu, putra Kim Jong-il ini pun sempat kejang-kejang.

"Dia dibawa menggunakan tandu dan dilarikan langsung ke rumah sakit di Putrajaya. Di tempat tersebut, dirinya diumumkan telah meninggal dunia," jelasnya.

"Kami akan melakukan penyelidikan mendalam terkait hal-hal yang terjadi," paparnya.

Kabar meninggalnya Jong-nam pertama kali disampaikan kepala polisi yang bertugas di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), Asisten Komisaris Abdul Aziz Ali.

Ia mengatakan, seorang warga Korea berusia 40-an ditemukan sakit di bandara pada Senin 13 Februari kemarin.

Mengetahui peristiwa tersebut, pihak berwenang bandara segera membawanya ke rumah sakit. Namun Jong-nam tewas dalam perjalanan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya