Thamrin dan Kampung Melayu, 2 Teror di Jakarta yang Diklaim ISIS

Mulai dari serangan Thamrin hingga bom Kampung Melayu, berikut 2 klaim ISIS atas kejadian teror di Indonesia.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 26 Mei 2017, 20:40 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2017, 20:40 WIB
Polisi Lakukan Olah TKP Ledakan Kampung Melayu
Polisi dan Puslabfor lakukan olah TKP ledakan di Terminal Kampung Melayu, Rabu (24/5). Bom bunuh diri yang dilakukan 2 orang ini menewaskan 3 anggota Polisi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Dengan jumlah anggota yang sulit untuk dipastikan, mulai dari 20.000 hingga diperkirakan mencapai 200.000 yang tersebar di seluruh penjuru dunia, kelompok teror ISIS menjadi momok global.

Kelompok itu telah terbukti mendalangi sejumlah aksi teror kejam yang terjadi di sejumlah penjuru dunia.

Tak hanya itu, aksi teror lain di dunia yang disinyalir diklaim oleh sel dan kelompok simpatisan ISIS juga berjumlah cukup banyak.

Indonesia merupakan salah satunya. Dan, dalam dua tahun terakhir, Tanah Air telah mengalami 2 kejadian teror yang masing-masing telah diklaim ISIS.

Berikut, 2 aksi teror di Indonesia yang telah diklaim oleh ISIS, seperti yang dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber:

1. Teror Thamrin, Januari 2016

Sejumlah warga berkumpul di lokasi terjadinya serangan teroris di Thamrin, Jakarta. (Liputan6.com/Oscar Ferri)

Empat individu yang memiliki relasi dengan ISIS melakukan serangan teror tepat di jantung Ibu Kota, yakni di Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari 2016.

Serangan tersebut diduga kuat didalangi oleh Bahrum Naim, pria kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, yang memiliki afiliasi dengan kelompok teroris Abu Wardah di Poso. Pada 2014, ia pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Meski diduga mendalangi, Bahrum Naim tidak terlibat langsung dalam serangan 14 Januari 2016.

Serangan teror di Thamrin diawali dengan sebuah ledakan terjadi di sebuah kedai kopi di Gedung Cakrawala, Sarinah sekitar pukul 10.40. Dua puluh detik sejak ledakan pertama, sebuah pos polisi di seberang Mal Sarinah ikut meledak.

Lima menit kemudian, sejumlah aparat kepolisian datang merespons ke lokasi kejadian. Selang beberapa menit setelah aparat tiba di lokasi, muncul dua orang dengan senjata laras panjang yang melakukan penembakan kepada para polisi.

Saat itu, Jalan MH. Thamrin dekat Gedung Sarinah diramaikan dengan suara letusan senjata api dari aparat kepolisian dan 2 terduga pelaku teror. Para terduga pelaku juga turut melempar sejumlah bom berdaya ledak kecil kepada sejumlah polisi yang hendak melumpuhkan keduanya.

Dan pada akhirnya, polisi mampu mendaratkan timah panas pada tubuh dua terduga pelaku teror tersebut. Hingga kini, polisi memperkirakan ada sekitar 4 hingga 14 orang yang berkontribusi dalam serangan teror Thamrin.

Serangan yang mengguncang Ibu Kota Tanah Air itu diklaim oleh ISIS, pada hari yang sama saat peristiwa terjadi. Klaim tersebut disampaikan oleh Armaq News Agency sebuah media corong ISIS.

"Militan ISIS adalah orang-orang di balik serangan bersenjata dan bom pada Kamis (14/1/2016) pagi di Jakarta, Indonesia. Target kami adalah warga negara asing dan aparat yang melindungi mereka," tulis Amaq News Agency dan dikutip oleh The Guardian, 14 Januari 2016.

Seragan teror di Thamrin juga diklaim oleh sayap sayap propaganda Al Qaeda, As Sahab. Mereka merilis 3 pesan baru dari Ayman al Zawahiri, pengganti Osama bin Laden.

Zawahiri memerintahkan pengikutnya untuk melakukan serangan di Asia Tenggara -- yang disebutnya siap dan matang untuk 'kebangkitan kembali kaum militan'.

Dalam postingan berdurasi 24 menit, Al Zawahiri juga menyebut nama 'Nusantara' -- Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

"Ayman al Zawahiri juga mengimbau pengikutnya agar melakukan serangan seperti Bom Bali 2002 yang menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga Australia," demikian seperti dikutip dari Canada Journal, Kamis 14 Januari 2017.

2. Bom Kampung Melayu, Mei 2017

Puluhan angkutan umum (angkot) menunggu penumpang di Terminal Kampung Melayu Jakarta, Jumat (26/5). Setelah sempat berhenti beroperasi pasca-bom Rabu (24/5) lalu, Terminal Kampung Melayu kembali dibuka dan dioperasikan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

ISIS mengklaim bertanggungjawab atas teror bom bunuh diri di Kampung Melayu yang terjadi pada Rabu 24 Mei 2017 lalu. Teror nahas itu menewaskan 5 orang, termasuk 2 terduga pelaku, dan menimbulkan korban luka sebanyak 12 orang.

Klaim itu dinyatakan oleh sebuah media ISIS, Amaq News Agency, seperti yang dilaporkan oleh SITE Inteliigence Group --firma analis dan intelijen privat berbasis di Maryland, Amerika Serikat-- dan diwartakan Turkish Radio and Television World (TRTWorld.com), Jumat, (26/5/2017).

"Agensi berita Amaq ISIS melaporkan bahwa serangan anggota kepolisian pada 24 Mei 2017 di Jakarta Indonesia dilakukan oleh 'salah satu pejuang ISIS'," tulis Amaq yang dimuat dalam laman situs SITE Inteliigence Group, news.siteintelgroup.com, Jumat 26 Mei 2015.

Seperti yang ditulis oleh TRT World, unit anti-teror kepolisian Indonesia telah menyerbu rumah terduga bomber bunuh diri. Kini, penyelidik tengah mengumpulkan bukti apakah serangan bom Kampung Melayu memiliki kaitan dengan ISIS.

Dua terduga pelaku diduga kuat tergabung dalam Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kelompok itu disebut sebagai organisasi teror oleh Kementerian Luar Negeri AS pada 2016.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya