Bikin Warga Korsel Ketagihan, Nasi Goreng Kampung Kian Mendunia

Salah satu kuliner Indonesia, nasi goreng kampung, dipamerkan pada acara "Busan One Asia Festival" yang digelar di Busan, Korea Selatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Okt 2017, 11:07 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2017, 11:07 WIB
Chef William Wongso saat membuat nasi goreng kampung dalam acara "Busan One Asia Festival" yang digelar pada 28 Oktober 2017. (KBRI Seoul)
Chef William Wongso saat membuat nasi goreng kampung dalam acara "Busan One Asia Festival" yang digelar pada 28 Oktober 2017. (KBRI Seoul)

Liputan6.com, Busan - Salah satu kuliner Indonesia, nasi goreng kampung, dipamerkan di kota terbesar kedua di Korea Selatan, Busan. Tidak main-main, chef kawakan William Wongso yang datang untuk mempromosikan langsung makanan tersebut.

William bersama timnya memukau 150-an undangan pada Acara "Busan One Asia Festival" yang dihelat pada Sabtu, 28 Oktober 2017. Saat ia mengundang para undangan untuk mencicipi nasi goreng, tangan hadirin pun diangkat tinggi-tinggi.

"Ini adalah masakan paling disukai di Indonesia. Bahkan pesiden Obama pun selalu kangen terhadapnya. Karenanya, jangan sempat ketinggalan, mari kita masak nasi goreng kampung," ujar William dalam keterangan media yang diperoleh Liputan6.com dari KBRI Seoul.

Nasi goreng kampung yang dibuat di atas panggung tersebut menggunakan bahan-bahan lokal, mulai nasi, bumbu dan side dish-nya. Dengan demikian, hadirin yang lidahnya cocok akan bisa membuatnya sendiri di kemudian hari.

Unsur pedas dalam sambal yang biasa dipakai nasi goreng tersebut diganti dengan sambal gocujang, atau lombok Korea yang sudah difermentasi sedemikian rupa. Sayuran di dalamnya pun menggunakan kimchi.

Sementara itu unsur penyedap trasi diganti dengan rebon yang banyak dijual di negeri ginseng atau sering disebut juga cincalok. Tak lupa, asinan Jakarta dibuat dengan berbagai buah-buahan lokal seperti nanas, mentimun dan kurma Korea.

"Dengan gocujang, maka warna cabe pada nasi goreng lebih merah dan menarik. Sedangkan unsur rebon mampu menggantikan aroma trasi namun tidak terlalu menyengat," kata William.

Konsep nasi goreng kampung Indonesia dengan konten lokal itu lah yang diharapkan dapat merayu lidah warga Korea. Selain tidak sulit mendapatkan bahannya, lidahnya mereka juga bisa 'berdansa ria' ala Indonesia.

"Untuk membuat nasi goreng kampung lebih eksotik maka saya menambahinya dengan sate sapi dan crackers yang memang banyak di mana-mana," imbuh William.

 

Nasi Goreng Kampung dengan Bahan Lokal yang Bikin Ketagihan

Menurut seorang pengamat kuliner dari Korean Tourism Organization (KTO), nasi goreng kampung yang disajikan oleh William Wongso terasa enak dan eksotik. Ia memperkirakan bahwa banyak warga Korea Selatan yang akan ketagihan.

"Saya hanya bisa bilang bahwa sajian ini enak, berkualitas dan disukai oleh warga Korea. Pertanyannya, dimana kita bisa mendapatkannya di Busan?," kata dia.

Jain Song, seorang alumni S2 kuliner asal Korea Selatan, menyebut racikan nasi goreng kampung ala Korea yang dibuat oleh William Wongso sebagai sebuah kecerdikan yang luar biasa. Ia bahkan mengagumi pengetahuan dan pengalaman sang maestro yang demikian luas.

Dalam kesempatan tersebut, Minister Counsellor KBRI Seoul M Aji Surya dan KTO bekerjasama untuk memberikan penerangan warga tentang konsep halal dan haram.

Hal tersebut sejalan dengan program Pemerintah Korea Selatan yang sedang gencar promosi halal Korea, seperti memproses pendirian pabrik gocujang halal -- fermentasi gocujang selama ini kerap menggunakan alkohol.

"Info tambahan, Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Kita hidup dalam keadaan damai bersama pemeluk agama lain," ujar Fauziah Fatin dalam paparan bahasa Korea tentang konsep halal-haram.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya