Liputan6.com, Moskow - Angkatan Laut Rusia akan menjadi yang pertama menerima persenjataan negara generasi terbaru, sebuah rudal hipersonik yang diklaim oleh Moskow sebagai 'pertama di dunia'.
Prototipe proyektil rudal hipersonik yang mematikan itu bisa meluncur ke sasarannya dengan kecepatan 2,5 km/detik, delapan kali lebih cepat dari kecepatan suara. Demikian seperti dikutip dari RBTH Indonesia (16/2/2018).
"Rudal-rudal itu, yang juga dilengkapi dengan hulu ledak yang paling kuat, akan memberi Rusia instrumen pencegahan baru terhadapn ancaman senjata nuklir masa kini," kata Dmitry Safonov, mantan analis militer di surat kabar Rusia Izvestia.
Advertisement
Baca Juga
Rudal hipersonik bernama Tsirkon itu akan dipasang pada beberapa kapal perang AL Rusia sebagai persenjataan anti-kapal musuh.
Kementerian Pertahanan Rusia berhasil mengujinya secara rahasia tahun lalu, tapi belum merilis dokumentasi apa pun.
"Versi pertama 'Tsirkon' akan mampu mengenai target yang berjarak hingga 500 km. Para pengembang dihadapkan pada tantangan ambisius untuk meningkatkan kemampuan senjata itu sehingga bisa melaju dengan kecepatan 3,5 km/detik," kata Safonov.
Masih belum diketahui kapal Rusia mana yang akan menerima rudal generasi baru itu. Namun, para ahli percaya bahwa kapal penjelajah pengangkut misil berat nuklir Rusia akan dimodernisasi supaya dapat membawa Tsirkon.
"Kapal pertama dalam daftar ini mungkin 'Pyotr Veliky', kapal induk Angkatan Laut Rusia," tambah Safonov.
Tak ada negara yang dipersenjatai dengan rudal hipersonik. Dan, Tsirkon kemungkinan akan menjadi senjata pertama yang mampu menghindari sistem pertahanan udara mana pun di dunia, menurut klaim Rusia.
Sebagai perbandingan, waktu reaksi sistem pertahanan udara 'Aegis' milik Amerika Serikat adalah delapan detik. Dalam waktu delapan detik itu pula, rudal Tsirkon Rusia sudah melesat jauh dan kemungkinan telah menghancurkan targetnya.
Diaplikasikan dalam Sistem Pertahanan Udara
Moskow juga berupaya untuk mengaplikasikan rudal Tsirkon ke dalam sistem pertahanan udaranya. Perusahaan Almaz Antei mulai mengintegrasikan teknologi hipersonik dengan sistem pertahanan udara S-500 Prometei yang baru.
Selain itu, sebagaimana yang diungkapkan Pavel Sozinov selaku konstruktor umum perusahaan, Almaz Antei berusaha menciptakan rudal yang bisa mencapai ketinggian 100 km.
"Kami telah membuat perhitungan terkait pengembangan sumber daya untuk serangan ruang angkasa selama 25 tahun ke depan. Sistem kami harus mampu melawan senjata yang saat ini belum ada, tapi bisa muncul di masa depan. Ini berkaitan dengan kemampuan untuk mencegat senjata di lapisan atmosfer yang tak padat, termasuk lapisan atmosfer yang lebih tinggi, ratusan kilometer dari Bumi," kata Sozinov menjelaskan.
Sistem S-500 masih dalam tahap pengujian. Jika senjata pertahanan udara itu mendapatkan lampu hijau, ia bahkan bisa menghancurkan target yang mengorbit di Bumi. S-500 juga akan mampu mengenali dan menghancurkan hingga sepuluh target sekaligus dengan kecepatan hipersonik.
Saat ini, produsen senjata tengah bersiap untuk merilis sistem S-500 pertama pada 2020 mendatang.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Advertisement