Ngeri, Ini 5 Pengobatan Ekstrem yang Dilakukan pada Zaman Dahulu

Beberapa praktik pengobatan pada masa lalu kadang terdengar tak masuk akal bagi masyarakat di masa kini. Tapi nyata adanya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 15 Agu 2018, 20:10 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2018, 20:10 WIB
Ilustrasi gangguan kejiwaan pada zaman dahulu (Wikipedia/Public Domain)
Ilustrasi gangguan kejiwaan pada zaman dahulu (Wikipedia/Public Domain)

Liputan6.com, New York - Sejak zaman dahulu kala, praktik medis memiliki tempat tersendiri di kalangan masyarakat. Warga percaya bahwa dokter ataupun dukun memiliki kekuatan mutlak untuk menyembuhkan penyakit.

Akan tetapi, beberapa praktik pengobatan di masa lalu kadang terdengar tak masuk akal bagi masyarakat di masa kini.

Dahulu, sejumlah alat-alat hingga zat berbahaya digunakan tanpa memikir dua kali efek apa yang ditimbulkan. Meski rasa sakit hilang, namun nyawa ikut melayang akibat pengobatan ini.

Seperti dikutip dari laman Listverse.com, Rabu (15/8/2018), berikut 5 pengobatan mengerikan yang ada pada zaman dahulu:

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Merkuri untuk Penderita Sifilis

Ilustrasi sifilis (iStock)
Ilustrasi sifilis (iStock)

Hampir semua orang di dunia tahu bahwa merkuri sangat beracun dan tidak boleh dicerna dalam tubuh. Ternyata, zat berbahaya ini pernah digunakan selama berabad-abad di masa lalu untuk proses pengobatan.

Pada tahun 1300-an, merkuri secara mengerikan digunakan untuk pengobatan penyakit sifilis.

Sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Spiroset Treponema Pallidum sub-spesies Pallidum. Rute utama penularannya melalui kontak seksual.

Efek pada merkuri ini hanya menghilangkan rasa sakit. Namun, bahaya ini malah dipastikan dapat membunuh penderitanya. Ibarat seseorang sedang sakit kepala, maka akan dipotong kepalanya untuk menghilangkan rasa sakit. Ujung-ujungnya akan meninggal juga.

 

2. Lobotomi Untuk Penderita Keterbelakangan Mental

Ilustrasi gangguan jiwa (iStock)
Ilustrasi gangguan jiwa (iStock)

Masalah kesehatan mental sudah terjadi sejak zaman dahulu. Bahkan, manusia yang tinggal di masa lampau menyebut bahwa penyakit ini adalah sebuah kutukan dan sebagainya.

Keterbelakangan mental adalah suatu keadaan yang ditandai dengan fungsi kecerdasan umum yang berada di bawah rata-rata disertai berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri.

Ada banyak cara pengobatan ekstrem yang selama ini dilakukan, salah satunya adalah dengan cara disentrum. Namun, ada cara mengerikan lain yang digunakan, yaitu lobotomi.

Lobotomi adalah perawatan bedah kontroversial untuk beberapa bentuk penyakit mental, termasuk skizofrenia, depresi manik dan gangguan bipolar, yang menjadi populer di akhir 1930-an dan tetap digunakan stabil sampai sekitar pertengahan 1950-an.

Nantinya, dokter mengebor lubang kecil di tengkorak seseorang yang bertujuan untuk memutuskan serabut saraf di otak yang menghubungkan lobus frontal, daerah yang mengontrol pemikiran, dengan daerah otak lainnya.

Prosedur ini dianggap membantu meningkatkan perilaku abnormal seseorang, yang biasa digunakan di rumah sakit jiwa selama 1940-an dan awal 1950-an untuk menenangkan pasien.

3. Konsumsi Arsenik untuk Menurunkan Berat Badan

Ilustrasi arsenik (iStock)
Ilustrasi arsenik (iStock)

Arsenik adalah salah satu hal yang kebanyakan orang kaitkan dengan racun tikus. Tetapi, di masa silam, orang-orang kerap mengonsumsinya dalam bentuk pil sebagai obat diet.

Kembali pada 1800-an, orang-orang di Austria mulai menelan arsenik dalam kopi mereka sebagai metode penurunan berat badan.

Setelah mengonsumsi ini mereka akan terkena diare. Setelah sering buang air besar maka mereka akan kurus. Dosis ini akan mereka turunkan secara perlahan, sampai akhirnya mendapat berat ideal.

Tentu, mereka akan kehilangan berat badan, tetapi mereka juga meracuni diri sendiri. Risikonya memang terjadi jangka panjang, yaitu munculnya sel kanker dalam tubuh.

 

4. Cacing Pita untuk Penurun Berat Badan

20151109-Ilustrasi-Cacing-Pita-iStockphoto
Ilustrasi Cacing Pita (iStockphoto)

Sama seperti arsenik, cacing pita yang sangat berbahaya digunakan sebagai metode menurunkan berat badan. Cara ini dilakukan di zaman Victoria.

Idenya sederhana, dengan menelan kapsul berisi telur cacing pita maka dalam jangka waktu tertentu akan menetas dan menjadi cacing. Parasit ini akan memakan makanan yang manusia konsumsi. Sehingga seberapa banyak kandungan makanan sehat yang Anda makan tidak akan membuat gemuk.

Padahal, cacing pita dapat menyebabkan banyak masalah bagi yang terinfeksi. Banyak orang meninggal hanya karena ingin membunuh cacing itu.

5. Melakukan Enema dengan Tembakau

20160308-Ilustrasi-Tembakau-iStockphoto1
Ilustrasi Tembakau (iStockphoto)

Enema merupakan cara untuk membersihkan usus, yakni dengan menginjeksi cairan melalui anus. Sisa-sisa makanan dan toksin yang tidak dapat keluar dengan baik melalui usus akan mengalami gangguan pencernaan.

Untuk mengobati masalah pencernaan, ahli medis pada zaman dahulu menggunakan tembakau dengan metode enema. Cara ini diketahui dan diadaptasi dari tradisi pengobatan suku Indian di Amerika Selatan.

Setelah diketahui bahwa tembakau beracun dengan kandungan nikotin, jenis pengobatan ini akhirnya dihentikan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya