Indonesia Siapkan Beasiswa Perguruan Tinggi untuk Ribuan Warga Palestina

Indonesia, didukung puluhan perguruan tinggi dan Baznas, menyiapkan beasiwa pendidikan tinggi untuk ratusan hingga ribuan warga Palestina.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 17 Okt 2018, 07:31 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2018, 07:31 WIB
Penandatanganan Nota Kesepahaman University Scholarship Awards for Palestinian Students, disaksikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki, di Kemlu RI (16/10) (Rizki Akbar Hasan / Liputan6.com)
Penandatanganan Nota Kesepahaman University Scholarship Awards for Palestinian Students, disaksikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki, di Kemlu RI (16/10) (Rizki Akbar Hasan / Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia, bersama dengan puluhan perguruan tinggi negeri dan swasta, serta didukung oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), telah menyiapkan beasiwa pendidikan tinggi untuk ratusan hingga ribuan warga Palestina.

Hal itu diumumkan usai Baznas, Forum Rektor Indonesia, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Palestina menandatangani 'Nota Kesepahaman (MoU) University Scholarship Awards for Palestinian Students' di Kemlu RI pada 16 Oktober 2018 --yang disaksikan langsung oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Palestina.

Usai penandatanganan itu, Ketua Forum Rektor Indonesia Dwia Aries Tina Pulubuhu menjelaskan, "Pada gelombang pertama ini, sudah ada 50 perguruan tinggi negeri dan swasta yang sudah menyiapkan alokasi kuotanya per-tahun, dimulai per tahun ajaran pada awal 2019 nanti," ujarnya di Kemlu RI, Selasa (16/10/2018).

"Menurut perhitungan saat ini, ke-50 perguruan tinggi itu bisa menyiapkan beasiswa untuk 500-1.000 mahasiswa Palestina ... untuk jenjang sarjana dan pascasarjana (S2 - S3) di seluruh program studi yang tersedia."

"Ini masih tahap awal dan harapannya, kuota bisa terus bertambah. Apalagi, Forum Rektor Indonesia kan memiliki anggota yang berasal dari 4.000 perguruan tinggi di Indonesia."

Dwia menambahkan, ke-50 universitas itu berkomitmen menyiapkan beasiswa penuh, meliputi uang kuliah hingga asrama bagi para calon penerima.

"Sementara Baznas mendukung dengan memberikan biaya hidup bagi para penerima beasiswa selama menjalani pendidikan di Indonesia." Pembiayaan itu, menurut pihak Baznas, akan menggunakan uang zakat dari para muzaki Indonesia.

"Tapi ada perguruan tinggi yang juga menyiapkan paket mencakup living cost juga. Tergantung kemampuan perguruan tinggi masing-masing."

Beberapa dari ke-50 perguruan tinggi yang telah menyatakan kesiapannya untuk program beasiswa itu antara lain Universitas Hasanuddin (selaku inisiator), Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandng, Universitas Padjajaran, Universitas Gunadarma, Universitas Narotama, dan Universitas Al Azhar Indonesia.

"Di Universitas Hasanuddin sudah ada beberapa mahasiswa Palestina yang diterima untuk belajar ilmu kedokteran dan kedokteran gigi. Semuanya dari Gaza," tambah Dwia.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Universitas Padjajaran dan Kedutaan Palestina di Indonesia secara khusus juga telah menandatangani kesepakatan bantuan beasiswa dan program pendidikan tinggi bagi Palestina.

 

Simak video pilihan berikut:

Baznas Indonesia Salurkan Zakat Rp 4,5 Miliar

Wakil Ketua Baznas Pusat Zainul Bahar Noor (kiri) dan Direktur Perencanaan UNRWA Abdi Aynte di Kemlu RI (16/10) (Rizki Akbar Hasan / Liputan6.com)
Wakil Ketua Baznas Pusat Zainul Bahar Noor (kiri) dan Direktur Perencanaan UNRWA Abdi Aynte di Kemlu RI (16/10) (Rizki Akbar Hasan / Liputan6.com)

Sebelumnya, pada kesempatan yang sama, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) telah meneken komitmen penyaluran zakat untuk pengungsi Palestina senilai US$ 300.000 (berkisar Rp 4,5 miliar).

Penandatangan komitmen berbentuk Nota Kesepahaman (MoU) itu dilakukan antara Baznas dengan Badan PBB untuk Urusan Pengungsi Palestina (UNRWA) dan organisasi kemanusiaan berbasis di Yordania yang mengurus hal serupa, Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO) di Kementerian Luar Negeri RI.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki menyaksikan langsung prosesi itu --selepas keduanya melaksanakan konsultasi bilateral.

"Kami memberikan bantuan zakat dari para muzaki Baznas senilai US$ 150.000 (berkisar Rp 1,5 miliar) untuk UNRWA dan US$ 150.000 lainnya untuk JHCO," kata Wakil Ketua Baznas, Zainulbahar Noor di Kemlu RI, Selasa 16 Oktober 2018.

"Kita juga akan menambah bantuan itu sesuai jumlah zakat yang kami tampung, yang khusus dialokasikan untuk Palestina guna mendirikan program pelatihan vokasional."

"Sebab, UNRWA mempunyai sekolah-sekolah di seluruh Palestina dan Yordania untuk membantu lulusan sekolah menengah mencari pekerjaan. Itu kami kerjasamakan dengan KBRI Amman --yang merangkap untuk Palestina," lanjut Zainulbahar.

Sementara itu, Direktur Perencanaan UNRWA Abdi Aynte sangat mengapresiasi besar langkah yang diambil Baznas dan mengatakan, "Baznas menunjukkan kepada dunia bahwa zakat bisa digunakan untuk membantu masyarakat yang lebih luas."

Aynte pun berjanji akan menyalurkan dana tersebut dengan baik dan tepat sasaran ke program-program yang dikelola UNRWA untuk para pengungsi Palestina.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya