Ngeri, Wajah Perempuan Ini Lumpuh Separuh Akibat Kutu di Telinga

Seorang perempuan dari Sunshine Coast di negara bagian Queensland, Australia, mengalami kelumpuhan wajah sebagian setelah kutu sepanjang satu sentimeter yang berserakan di liang telinganya

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2018, 14:01 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2018, 14:01 WIB
Ilustrasi Kutu (Wikimedia / Public Domain)
Ilustrasi Kutu (Wikimedia / Public Domain)

Liputan6.com, Queensland - Seorang perempuan dari Sunshine Coast di negara bagian Queensland, Australia, mengalami kelumpuhan wajah sebagian setelah kutu sepanjang satu sentimeter bersarang di liang telinganya.

Ketika Olivia Pozzan bangun dengan sakit telinga yang berdenyut awal bulan ini, ia menduga itu karena serangan infeksi sinus yang dideritanya baru-baru ini dan menenggak beberapa obat anti-peradangan untuk mengatasinya.

"Meskipun sisi wajah dan telinga saya terasa agak bengkak dan menyakitkan, obat antiperadangan itu tampaknya mengatasi rasa sakit," katanya, seperti dikutip dari ABC Indonesia, Rabu (31/10/2018).

Namun, yang tidak disadarinya adalah adanya kelumpuhan di saluran telinga kanannya.

"Itu pasti ketika kutu itu benar-benar menempel di dalam liang telinga saya dan mulai menggerogoti."

Sakit telinga itu terus bertahan dan Olivia Pozzan terus pergi bekerja sebagai dokter hewan di tempat penampungan Dakabin milik lembaga perlindungan hewan RSPCA.

"Tak sampai sekitar seminggu kemudian ketika saya bangun dengan muntah hebat dan vertigo dan kelumpuhan wajah yang saya tahu sesuatu yang lebih serius sedang terjadi," katanya.

"Itu semua ada di sisi kanan wajah saya."

Olivia mengatakan ia tak bisa menutup mata kanannya.

"Saya juga memiliki banyak kepekaan terhadap cahaya dan suara, dan mulut saya juga mengalami kelumpuhan lembek sehingga saya tak bisa menggerakkan seluruh sisi kanan wajah saya," katanya.

Olivia pergi ke Rumah Sakit Universitas Sunshine Coast di mana ia mengatakan dokter muncul dengan beberapa diagnosa yang menakutkan, termasuk Sindrom Ramsay Hunt, "yang merupakan infeksi virus radang telinga pada saraf wajah dan yang hanya memiliki tingkat pemulihan 65 persen".

Enam dokter memeriksa saluran telinga kanan Olivia, tetapi tidak menemukan apa pun karena penumpukan lilin.

"Saya memiliki banyak masalah dengan telinga itu ketika saya masih kecil, dan menjalani sejumlah operasi," katanya.

"Saya memang punya sedikit lilin yang menumpuk di sana."

Dua belas hari berlalu dari gejala sakit telinga pertamanya, penyebabnya ditemukan.

"Tak sampai dokter ke-tujuh membersihkan lilin itu dan menemukan kutu bersembunyi di baliknya," jelas Olivia.

Pada saat itu, kutu tersebut telah tumbuh lebih dari satu sentimeter.

"Ia punya kesempatan untuk terus tumbuh," katanya.

"Seekor kutu yang sepenuhnya membesar adalah sekitar 200 - 600 kali ukuran kutu yang tidak memakan apa-apa," kata Olivia.

Dokter menyuntikkan kutu dengan sebuah larutan untuk membunuhnya, lalu menyingkirkannya.

"Sebagai dokter hewan, itu sangat menarik," katanya.

 

Simak video pilihan berikut:

Jarang Terjadi

Telinga (iStockphoto)
Ilustrasi telinga (iStockphoto)

Profesor Peter Banks, yang mempelajari Biologi Konservasi di University of Sydney, mengatakan, memiliki kutu yang cukup panjang di telinga dan menyebabkan kelumpuhan, hal itu jarang terjadi.

"Saya belum pernah mendengar tentang itu sebelumnya, tetapi saya tahu beberapa siswa yang memilikinya di sudut mata dan telinga mereka," katanya.

"Pasti [itu terjadi] karena semakin banyak orang berkeliaran di sekitar lingkungan semak belukar, tetapi juga lebih banyak karena kemunculan satwa liar di halaman belakang orang -tingkat pertemuan dengan kutu meningkat, begitu menurut saya."

"Tak ada banyak data tentang itu, tetapi tentu saja semakin banyak orang yang menghadapi kutu di pantai timur [Australia]."

Ia mengatakan, dirinya secara pribadi pernah mengalami kesialan dengan menemukan ratusan bayi kutu di celananya selama penelitian.

"Pada suatu saat, saya memiliki 120 kutu di celana saya. Saya memerangkap beberapa satwa liar dan saya pastinya duduk di tempat yang salah di mana beberapa larva yang baru menetas ada di sana," katanya.

"Mereka masuk ke celana saya dan cukup menarik mencoba mengeluarkan 120 bayi kutu."

Olivia Pozzan sekarang sedang memulihkan diri di rumah setelah absen kerja tiga minggu.

Kelumpuhan wajahnya telah memudar dalam beberapa hari terakhir, tetapi ia mengatakan dirinya masih mengalami banyak pusing dan keseimbangan.

Ia khawatir akan kemungkinan tertular penyakit infeksi karena kutu dan tipes kutu mengingat kutu itu berada di kanal telinganya begitu lama.

Olivia percaya kemungkinan besar ia mendapat kutu dari hewan yang telah ia periksa selama bekerja di penampungan RSPCA.

Ia mengatakan pemilik kucing dan anjing harus memastikan hewan mereka terlindungi dari kutu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya