Polar Vortex di AS, Hawa Super Dingin Lebih dari Antartika Intai Warga

Polar Vortex menerjang Amerika Serikat dan berpotensi menelan korban jiwa karena iklim yang amat beku.

oleh Afra Augesti diperbarui 30 Jan 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2019, 15:00 WIB
Badai Salju
Justin Hartman mengendarai sepedanya saat badai musim dingin hebat di sepanjang New Bedford Road di Wall Township, NJ (4/1). Badai salju ini diperkirakan akan memecahkan rekor cuaca dingin yang pernah terjadi sebelumnya. (AP Photo / Julio Cortez)

Liputan6.com, New York - Negeri Paman Sam dilanda cuaca dingin super ekstrem, Polar Vortex. Pada hari Selasa kemarin, rekor suhu terendah tercatat terjadi Amerika Serikat bagian timur, membentang dari Dakota melalui Maine, dengan salju tebal membentang ke arah Alabama dan Georgia.

Kota-kota di Midwest bahkan membuka tempat perlindungan karena suhu turun jauh di bawah nol derajat Fahrenheit (-17,8 derajat Celcius). Pemerintah daerah menutup ratusan sekolah. Banyak pula maskapai yang telah membatalkan lebih dari 1.000 penerbangan, termasuk yang menuju ke Atlanta beberapa hari sebelum laga Super Bowl.

Midwest akan menjadi daerah yang paling terpuruk, dengan angin dingin yang mengancam jiwa lantaran membawa suhu minus 46 derajat Celcius, semisal di daerah Chicago dan Illinois utara pada Selasa malam, National Weather Service (NWS) Amerika Serikat melaporkan.

"Badai ini (Polar Vortex) menimbulkan ancaman serius bagi kesejahteraan rakyat di seluruh negara bagian, dan kami akan menggunakan setiap alat yang kami miliki untuk menjaga keamanan warga," kata Gubernur Illinois, JB Pritzker, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari The Guardian, Rabu (30/1/2019).

Sementara itu, salju setebal 2 kaki diperkirakan melanda Wisconsin, dan 6 inci di Illinois.

"Bantulah orang-orang yang membutuhkan di daerah Anda ... Kami sedang membahas situasi yang mungkin sangat berbahaya, terutama bagi mereka yang bepergian," ujar pembaca berita ramalan cuaca NWS, Jim Hayes.

Ia menambahkan, cuaca beku mungkin akan bertahan selama berhari-hari. Cuaca super dingin ini disebabkan oleh Polar Vortex, yakni massa udara beku yang biasanya berputar di sekitar Kutub Utara. Tetapi kini telah berembus menuju ke selatan, ke Amerika Serikat.

Pejabat di Chicago, yang memiliki sistem sekolah terbesar ketiga di negara itu, mengatakan bahwa kegiatan belajar dan mengajar akan dibatalkan untuk semua 360.000 siswa pada hari Rabu karena cuaca buruk.

CNN melaporkan bahwa jutaan orang Amerika Serikat akan merasakan hawa lebih dingin dari beberapa bagian Antartika.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Menewaskan Satu Orang?

Salju Pertama di New York
Pengendara sepeda terlihat dari dedaunan yang tertutup salju di Manhattan, New York, Kamis (15/11). Layanan Cuaca Nasional memprediksi hujan salju pertama pada awal musim dingin itu akan mencapai ketebalan 2-4 inci. (AP/Wong Maye-E)

Suhu yang membeku mungkin menjadi penyebab tewasnya seorang pria di Rochester, Minnesota. Ia ditemukan tak bernyawa di luar rumahnya pada hari Minggu, menurut laporan yang dirilis oleh WCCO, afiliasi CBS lokal. Kendati demikian, petugas kepolisian Rochester tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Bagian utara dan tengah Georgia mungkin akan dihinggapi salju tebal dalam beberapa hari mendatang, bersamaan dengan hujan yang sangat dingin dan jalan raya yang ditutupi es.

Gubernur Georgia, Brian Kemp, menutup kantor-kantor pemerintah di 35 kabupaten pada hari Selasa. Sekolah-sekolah di negara bagian juga ditutup.

Setengah dari penerbangan yang keluar dari bandara internasional Midway, Chicago, pun dibatalkan pada hari Selasa, menurut layanan pelacakan FlightAware.com.

Salju diperkirakan turun sampai Rabu, dari wilayah Great Lakes ke New England.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya