12-4-1831: Derap Langkah Serdadu Bikin Jembatan di Inggris Ini Ambrol

Sebanyak 74 tentara Inggris melewati Broughton Suspension Bridge. Derap langkah mereka mampu menghancurkan jembatan. Ini kisah selengkapnya.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 12 Apr 2019, 06:02 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2019, 06:02 WIB
Derap langkah para serdadu meruntuhkan jembatan gantung Broughton Suspension Bridge di Inggris
Derap langkah para serdadu meruntuhkan jembatan gantung Broughton Suspension Bridge di Inggris (iStock/Public Domain)

Liputan6.com, London - Pada 12 April 1831, Korps Senapan ke-60 atau 60th Rifle Corps Inggris menggelar latihan di Kirsal Moor, di bawah komando Letnan Percy Slingsby Fitzgerald.

Usai latihan, 74 serdadu tersebut kembali ke barak mereka di Salford. Dibagi dalam empat saf, mereka berbaris rapi dengan langkah berderap, serempak, gagah.

Para prajurit tersebut melewati Broughton Suspension Bridge, jembatan gantung berbahan baja yang melintang di atas Sungai Irwell. Bangunan itu dibangun pada 1826, menghubungkan Broughton dan Pendleton.

Saat melewati jembatan, anggota Korps Senapan ke-60 merasakan sensasi getaran. Alih-alih khawatir, mereka justru senang. Beberapa prajurit mulai bersiul, dengan irama yang disesuaikan dengan langkah mereka. Tak sedikit yang sengaja menghentakkan kaki, agar getaran kian kuat.

Barisan para tentara Inggris itu hampir mencapai sisi Pendleton ketika mereka mendengar suara aneh. Mirip berondongan senjata api yang bunyinya tak beraturan.

Tiba-tiba, salah satu tiang besi yang menopang rantai suspensi di sisi Broughton copot dan menimpa jembatan. Pun dengan batu besar dari dermaga yang terbawa.

Sudut jembatan, yang tidak lagi ditopang tiang itu, akhirnya kolaps dari ketinggian 4,9 atau 5,5 meter ke sungai. Setidaknya 40 prajurit terlempar.

Saat itu, sungai sedang dangkal. Kedalamannya hanya sekitar 60 kaki. Untungnya, tak ada satu pun dari mereka yang tewas.

Namun, 20 di antaranya cedera, termasuk enam orang yang luka parah pada lengan, kaki, juga kepala.

Seperti dikutip dari situs LiveScience, Kamis (11/4/2019), pasca-insiden itu, Angkatan Darat Inggris atau British Army mengeluarkan perintah baru: para serdadu yang melintasi jembatan panjang harus memperlambat langkahnya untuk menghindari tragedi serupa.

 

Penjelasan Ilmiah

Tewaskan 9 Pekerja, Jembatan Gantung Ini Akhirnya Diruntuhkan
Debu mengepul ke udara saat peruntuhan sebuah jembatan gantung oleh para insinyur di Chirajara, Kolombia, Rabu (11/7). Sebelumnya, sebagian jembatan runtuh dan menewaskan sembilan pekerja saat pembangunannya pada Januari lalu. (AP Photo/Fernando Vergara)

Struktur seperti jembatan dan bangunan, meskipun tampak kokoh dan tak tergoyahkan, memiliki frekuensi getaran alami di dalamnya. Gaya yang diterapkan pada objek, pada frekuensi yang sama dengan frekuensi alami objek akan memperkuat getarannya. Hal itu disebut juga resonansi mekanik (mechanical resonance).

Misalnya, terkadang mobil bergetar keras ketika Anda mencapai kecepatan tertentu. Atau, seorang bocah perempuan yang bermain ayunan bisa terayun lebih tinggi saat menggerakkan kakinya.

Juga para prajurit berbaris serempak di atas jembatan. Jika frekuensinya cocok dengan frekuensi jembatan, ritme prajurit akan memperkuat getaran -- yang bahkan bisa meruntuhkan struktur tersebut.

Hal serupa terjadi pada Juni 2000, usai Millennium Bridge di London resmi dibuka. Saat kerumunan orang melintasinya, langkah kaki mereka membuat jembatan sedikit bergetar.

"Banyak pejalan kaki secara spontan melangkah menyesuaikan dengan getaran jembatan --yang secara tak langsung justru memperkuat getaran itu," demikian dimuat dalam laporan di jurnal sains Nature pada 2005.

Meski para insinyur bersikeras bahwa tak ada potensi Millennium Bridge bakal kolaps, jembatan itu ditutup selama sekitar setahun.

Para pekerja kala itu memasang peredam untuk meminimalisasikan getaran yang dipicu para pejalan kaki.

Insiden lebih tragis

Aksi Mahasiswa Kolombia Protes Anggaran Pendidikan
Sejumlah mahasiswa bergelantungan menggunakan tali pada sebuah jembatan saat menuntut peningkatan anggaran pendidikan di Bogota, Kolombia, Rabu (31/10). (AP Photo/Fernando Vergara)

Peristiwa kolapsnya Broughton Suspension Bridge membuat sejumlah orang mempertanyakan keamanan jembatan gantung. Salah satunya Menai Bridge.

"...jika 1.000 orang berbaris melintasinya, dalam kerumunan besar, dengan langkah teratur. Dari panjang (jembatan), getarannya akan luar biasa sebelum kerumunan itu tiba di sisi lain. Bencana hebat sangat dimungkinkan terjadi," demikian ditulis sejumlah media.

Namun, itu tak menghentikan pembangunan jembatan gantung. Selain Angkatan Darat Inggris yang melarang tentaranya berderap di atas jembatan, hal serupa diterapkan di Prancis.

Derap langkah disebut-sebut sebagai faktor penyebab runtuhnya Jembatan Angers di Perancis, di tengah badai pada tahun 1850, yang menewaskan lebih dari 200 tentara.

Jembatan Gantung Broughton kemudian dibangun kembali dan diperkuat. Namun, menurut Imperial Gazetteer of England and Wales, pilar-pilar tambahan dipasang tiap kali lokasi itu diperkirakan jadi lokasi kumpul banyak orang.

Broughton Suspension Bridge akhirya digantikan jembatan pedestrian Pratt yang dirancang Borough Engineer dan dibuka pada 2 April 1924.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya