Liputan6.com, Teheran - Kemacetan tak hanya terjadi di Jakarta, namun juga di sejumlah kota besar berbagai negara. Teheran, adalah salah satunya.
Perlu diketahui, Teheran adalah kota besar dengan populasi 8,8 juta. Lebih dari 4 juta kendaraan berada di jalanan metropolitan itu setiap harinya. Pejabat setempat mengatakan, hal itu enam kali kapasitas kota.
Pemerintah Iran telah memberlakukan kebijakan ganjil-genap untuk menekan angka kemacetan jalan raya. Sayang, langkah ini tidak serta-merta efektif.
Advertisement
Ganjil-Genap
Lalu lintas di Teheran dibatasi berdasarkan nomor terakhir dari plat kendaraan bermotor. Mobil bernomor ganjil dapat masuk zona tertentu pada hari Minggu, Selasa, dan Kamis.
Sementara mobil berplat nomor genap diperbolehkan pada Sabtu, Senin, dan Rabu. Adapun Jumat diperuntukkan bagi seluruh kendaraan tanpa kecuali, sebagaimana dikutip dari laman Observers.france24, Kamis (11/7/2019).
Tameng Manusia dan Kecerdikan Lainnya
Alih-alih menertibkan lalu lintas, kebijakan itu justru tidak efektif karena kecerdikan warga Teheran. Untuk mengatasi pembatasan berdasar plat nomor, pengemudi di Iran menggunakan 'tameng manusia.'
Bagaimana Cara Kerjanya?
Sebuah video yang muncul pada 27 Februari lalu di Telegram mengungkap kecerdikan pengguna mobil di Teheran. Untuk menghindari terdeteksi oleh alat atau kamera tersembunyi, pengemudi mempekerjakan orang lain.
Mereka mengatur sedemikian rupa, agar pejalan kaki berlari di belakang mobil mereka. Opsi lain, mereka juga dapat mengikuti kendaraan curang itu dengan mengendarai sepeda motor.
Uniknya, beberapa warga Teheran memiliki pekerjaan sebagai tameng kamera lalu lintas, dengan upah yang juga memuaskan.
Tak diketahui berapa bayaran untuk orang-orang tersebut, namun pekerjaan menutupi plat nomor kendaraan di Amerika Serikat memiliki upah cukup tinggi. Yakni, USD$ 15 ribu per tahun atau sekitar Rp 210 juta.
Dengan kata lain, para tameng kamera lalu lintas di Negeri Paman Sam itu memiliki gaji per bulan Rp 17,5 juta.
Advertisement
Pekerjaan Aneh Lain
Sementara itu, terdapat pekerjaan bernama pengumpul urin rusa di Amerika Serikat.Â
Di Negeri Paman Sam, terdapat "parfum" khusus untuk memikat hewan buruan. Cairan itu digunakan untuk menyembunyikan aroma manusia serta memikat kijang atau rusa, karena indera penciuman mereka cukup baik.
Jika Anda mengira parfum itu terbuat dari bahak kimia, maka Anda salah. Mengingat tidak mudah untuk mengelabuhi hewan-hewan itu, maka umpan ini dibuat dengan air seni rusa yang berkualitas.
Urin itu dijual dengan harga yang fantastis: US$ 110 per galon (sekitar Rp 1.550.000). Tak mengherankan jika pengumpul air kencing rusa adalah pekerjaan bergaji tinggi.
Alasan di balik gaji yang tidak kecil itu karena hanya sedikit orang yang memiliki keahlian untuk melakukannya. Mengingat, rusa memiliki kecenderungan untuk sering berpindah-pindah yang membuat tugas mengumpulkan urin menjadi sulit.
Pengumpul Bangkai Rusa
Masih tentang hewan yang sama yakni rusa, ternyata pengumpul bangkai binatang itu mendapatkan gaji yang tidak bisa dilihat remeh. Di AS, sering terdapat insiden di mana mobil menabrak rusa yang berkeliaran.
Rata-rata setiap tahunnya, terjadi 1,5 juta insiden penabrakan rusa. Pengumpul bangkai hewan itu sangat dibutuhkan, yang juga bertugas membersihkan jalanan pasca-kecelakaan berlangsung.
Meskipun terdengar remeh dan tidak menyenangkan, ternyata pekerjaan ini mendapatkan upah yang sangat tingi. Seorang pengumpul bangkai rusa mampu menghasilkan US$ 72.000 (sekira Rp 1,07 miliar) setiap tahunnya jika tinggal di negara bagian dengan tingkat penabrakan rusa yang sedang hingga tinggi.
Advertisement