Terungkap, Begini Isi Catatan Penuh Misteri Milik Pelaku Penembakan di Ohio AS

Connor Betts (24) menyatakan dirinya sebagai pelayan "penjelmaan jahat". Ia pun mengatakan banyak hal dalam jurnalnya, dari skizofrenia hingga ritual setan dan pembantaian.

oleh Siti Khotimah diperbarui 09 Agu 2019, 07:31 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2019, 07:31 WIB
Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Liputan6.com, Washington DC - Pelaku penembakan di Dayton Ohio yang terjadi pada Minggu 4 Agustus 2019 diketahui bernama Connor Betts. Setidaknya sembilan orang dinyatakan tewas di tangan pria tersebut dengan 27 lainnya luka-luka.

Sebuah laporan Daily Mail baru-baru ini mengungkap, Connor Betts adalah orang yang telah rusak karena pengaruh narkoba dan satanisme, seperti dibeberkan dalam serangkaian entri jurnal yang diperoleh media itu. 

Connor Betts (24) menyatakan dirinya sebagai pelayan "penjelmaan jahat". Ia pun mengatakan banyak hal dalam jurnalnya, dari skizofrenia hingga ritual setan dan pembantaian; seperti dikutip dari laman DailyMail.com, Jumat (9/8/2019).

Sebelum insiden penembakan di Dayton terjadi, ia bahkan mengisyaratkan gagasan untuk 'memburu' seorang korban di Universitas Dayton.

Halaman-halaman yang menakutkan itu diungkapkan oleh seorang mantan teman yang melukiskan gambar Betts sebagai hal yang membingungkan. Sang pelaku penembakan dideskripsikan olehnya sebagai perokok metamfetamin yang sering bermain video game kekerasan - tetapi tidak pernah menjadi rasis atau tertarik pada senjata.

Untuk diketahui, saudara pelaku, Megan (22) adalah yang pertama terbunuh sebelum Betts ditembak mati oleh polisi yang berpatroli di Distrik Oregon, Dayton. Enam dari sembilan korbannya adalah orang Afrika-Amerika.

Ketika polisi mencari motif penembakan di Dayton, teman dan kenalan Betts mengatakannya sebagai seorang pemuda bermasalah yang 'pikiran gelapnya' bahkan menakuti dirinya sendiri.

Teman pelaku itu termasuk Ian Himes (25) yang bertemu Betts sekitar lima tahun lalu kemudian bergaul dengannya hampir setiap hari. Mereka terbiasa bermain biliar, merokok hookah, dan mengunjungi rumah satu sama lain.

Himes mengatakan kepada DailyMail.com bahwa dia menyimpan buku catatan dan buku harian dan Betts kadang-kadang mengambil giliran untuk mencatat pikiran dan gambarnya sendiri.

Gambarnya yang aneh dibuat sekitar tahun 2017 dan diterbitkan hari ini untuk pertama kalinya, termasuk pentagram Setan dengan kata-kata 'Hail Lucifer' dan banyak referensi tentang kematian serta pembunuhan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:


Lirik Misterius

Grand Grimoire (2)
Grand Grimoire disebut-sebut sebagai buku sihir yang didgaya. Ilustrasi ritual Pentagram untuk pemanggilan iblis. (Sumber Pixabay)

Sementara itu, di bagian lain buku tertulis puisi atau lirik lagu misterius.

"Binatang-binatang kegelapan dipanggil dari lubang-lubang yang berapi. Pasukan berkumpul, segera menumpahkan darah," bunyi puisi itu.

"Perjuangan kekal berlomba-lomba bagi ruh untuk mengisi bahan bakar mesin perang mereka, ketertiban melawan kekacauan, kebaikan melawan kejahatan."

Lalu terdapat lirik yang cukup aneh.

"Aku adalah hamba penjelmaan ular ular, pemakan daging, perusak cahaya, didorong oleh kebencian, mengamuk kekuatanku, tidak mempercayai tamengku."

"Mereka menjerit ... rasa sakit mereka membuatku senang. Semoga malam memerintah abadi."

"Cahaya selamanya hilang. Seorang juara murka, keadaan ganas, untuk berburu dan membunuh pelarian terbesarku."

Satu segmen khususnya memberikan petunjuk mengerikan, Betts memang berniat untuk melancarkan pembunuhan.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya