Pemilu Inggris, Akankah Boris Johnson Menyelesaikan Kisruh Brexit?

Pemilu Inggris ini menjadi bukti apakah Boris Johnson dapat memenuhi janjinya untuk menyelesaikan Brexit.

diperbarui 12 Des 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 12 Des 2019, 18:00 WIB
Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson
Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson. (AFP)

Jakarta - Inggris menggelar pemilu. Kali ini digambarkan sebagai yang paling penting dalam beberapa dekade. Mengapa demikian?

Dianggap penting karena hasilnya akan dapat menunjukkan apakah Boris Johnson dapat memenuhi janjinya untuk "menyelesaikan Brexit".

Mengutip DW Indonesia, Kamis (12/12/2019), seperti yang mereka pernah dilakukan pada 2015 dan 2017, hari ini pemilih di Inggris menuju ke tempat pemungutan suara untuk memberikan suara mereka dalam pemilu paling penting dalam beberapa dekade terakhir.

Perdana Menteri Boris Johnson beserta Partai Konservatifnya berkampanye dengan janji utamanya untuk "menyelesaikan Brexit," sementara saingannya Jeremy Corbyn dari oposisi Partai Buruh mengkampanyekan pelaksanaan referendum kedua untuk menentukan Inggirs akan meninggalkan Uni Eropa.

Kampanye Terakhir

Perdana menteri baru Inggris Boris Johnson (AFP Photo)
Perdana menteri baru Inggris Boris Johnson (AFP Photo)

Menjelang pemilihan, Johnson mengajukan permohonan kepada para pemilih melalui pesan video, membujuk mereka untuk "memilih Partai Konservatif untuk negeri, menyelesaikan Brexit, dan memajukan Inggris".

Dalam pemilu terakhirnya, Corbyn memberikan satu "pukulan" terakhir pada Johnson, dengan mengatakan: "Boris Johnson tidak akan membawa perubahan, ia hanya akan memperburuknya... Ini saatnya untuk perubahan nyata bagi banyak orang, bukan sebagian."

Apa Masalah yang Dipertaruhkan?

Isu Brexit telah menjadi topik utama kampanye, dengan mandeknya rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa dalam pemilu hari ini. Kekhawatiran atas layanan kesehatan nasional Inggris, memerangi perubahan iklim, dan kondisi ekonomi Inggris juga menjadi isu lainnya.

Apa yang Perlu Diketahui

Pawai Wooferendum
Anjing pudel bernama Lily beristirahat seusai mengikuti pawai gerakan yang disebut 'Wooferendum' di Parliament Square, London, Minggu (7/10). Sekitar seribu anjing dan pemiliknya menuntut Brexit diakhiri melalui pemungutan suara kedua. (AP/Tim Ireland)
  • Voting dimulai pukul 07.00 pagi (GMT) di tempat pemungutan suara di Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara.
  • Perhitungan suara dimulai segera setelah pemungutan suara berakhir pada pukul 22.00 malam (GMT).
  • Hasil lembaga survei terbaru menempatkan Konservatif Johnson memimpin tipis, 28 kursi setelah Partai Buruh meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
  • Cuaca dapat memengaruhi jumlah partisipasi pemilih, ramalan cuaca memperkirakan hari ini bersuhu dingin, turun hujan dan salju.
  • Partai-partai kecil bisa berakhir memainkan peran utama jika Konservatif dan Buruh gagal menjadi mayoritas dan perlu membentuk aliansi.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya