Pemimpin Uni Eropa Setujui Kesepakatan Netral Karbon 2050 Tanpa Polandia

Setelah pembicaraan panjang, para pemimpin negara-negara anggota Uni Eropa, kecuali Polandia, setuju untuk berkomitmen terhadap kesepakatan netralitas karbon tahun 2050.

diperbarui 15 Des 2019, 10:01 WIB
Diterbitkan 15 Des 2019, 10:01 WIB
Ilustrasi polusi
Ilustrasi polusi. Sumber foto: unsplash.com/David Lee.

Jakarta - Para pemimpin Uni Eropa mendukung rencana penurunan emisi karbon menjadi nol tahun 2050. Ini sebagai langkah Eropa menjadi benua netral iklim pertama. Namun Polandia menolak dengan dalih masih bergantung pada batubara.

Setelah pembicaraan panjang, para pemimpin negara-negara anggota Uni Eropa, kecuali Polandia, setuju untuk berkomitmen terhadap kesepakatan netralitas karbon tahun 2050, dalam KTT di Brussels, Belgia, Jumat 13 Desember 2019 dini hari waktu setempat.

"Kami telah mencapai kesepakatan perihal perubahan iklim, ini sangat penting, sangat krusial, bagi Eropa untuk menunjukkan ambisi kuatnya," ujar Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel mengutip DW Indonesia, Minggu (14/12/2019). 

Ini merupakan KTT pertama sejak Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengusung kesepakatan "Green Deal” (Kesepakatan Hijau Eropa), sebuah rencana untuk memperbaiki perekonomian Uni Eropa dan mencapai netralitas iklim pada pertengahan abad ini.

Kesepakatan netralitas karbon 2050 ini merupakan komitmen utama dalam Perjanjian Paris 2015 tentang perubahan iklim. Untuk memenuhi itu, negara-negara anggota Uni Eropa harus menurunkan emisi karbon mereka yang berasal dari bahan bakar fosil dan mencari cara untuk mengimbangi emisi yang tersisa.

Polandia Tarik Diri

Polandia, negara yang 80% pasokan listriknya bersumber dari batubara, menolak rencana tersebut dalam perdebatan yang berlangsung selama berjam-jam. Polandia akhirnya memutuskan untuk tidak turut serta dalam kesepakatan ini.

Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, mengumumkan bahwa pihaknya telah mendapat pengecualian dalam kesepakatan netral iklim 2050, tetapi lebih lanjut mengatakan bahwa Uni Eropa telah menawarkan dana bantuan untuk wilayah yang akan "paling terpengaruh" dengan dihentikannya penggunaan bahan bakar fosil.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan kepada awak media bahwa Polandia memiliki waktu sampai KTT puncak yang diselenggarakan pada Juni 2020 mendatang, untuk memutuskan apakah mereka ikut berkomitmen dalam mengimplementasikan rencana ini.

"Eropa itu tidak terbagi-bagi, hanya saja ada negara anggota yang masih membutuhkan waktu lebih lama (memutuskan), " imbuh Merkel.

Ilustrasi bendera Prancis (AFP/Ludovic Marin)
Ilustrasi bendera Prancis (AFP/Ludovic Marin)

Kantor kepresidenan Prancis memberikan pernyataan para pemimpin Uni Eropa akan berupaya agar Polandia dapat ikut serta dalam kesepakatan, sehingga "Green Deal" akan segera diterapkan.

Sebelumnya, Republik Ceko juga mengajukan keberatan terhadap kesepakatan netralitas karbon 2050. Tetapi Ceko akhirnya setuju setelah Uni Eropa menjamin negara-negara anggotanya dapat menggunakan energi nuklir dalam mengurangi emisi.

Para ilmuwan memperingatkan bahwa alternatif pengganti bakar fosil dibutuhkan untuk mencegah naiknya suhu global lebih dari 1,5 hingga 2 derajat Celcius.

Menurut laporan Uni Eropa 2018, emisi karbon Eropa telah turun secara signifikan selama dua dekade terakhir, tetapi masih menyumbang 9,6% dari total emisi karbon di dunia setiap tahun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya