Donald Trump Klaim Jenderal Top Iran Qasem Soleimani Akan Bom Kedubes AS di Irak

Presiden AS Donald Trump memberi alasan baru penyerangan jenderal Iran Qasem Soleimani.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 10 Jan 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2020, 18:00 WIB
Ratusan Ribu Pelayat Iringi Pemakaman Jenderal Iran Qasem Soleimani
Pelayat membawa berbagai poster saat prosesi pemakaman Jenderal Qasem Soleimani dan sejumlah orang yang tewas dalam serangan Amerika Serikat di Teheran, Iran, Senin (6/1/2020). Para pelayat memegang foto Soleimani yang dianggap sebagai pahlawan oleh banyak warga Iran. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)

Liputan6.com, Washington D.C. - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali bersuara terkait tewasnya Jenderal Qasem Soleimani. Ia berusaha menjelaskan bahwa Soleimani memberikan ancaman riil pada AS. 

Dilansir VOA Indonesia, Jumat (10/1/2020), Trump mengatakan mendiang Jenderal Qassem Soleimani sedang merencanakan akan meledakkan Kedutaan Besar AS di di Baghdad, sebelum ia terbunuh dalam serangan drone AS.

Trump dan para pembantunya juga menghadapi kecaman keras dari sejumlah anggota DPR Partai Demokrat. Para anggota DPR mengecam Trump karena tidak mau menjelaskan apa yang disebutnya sebagai "ancaman yang segera" sehingga dia memerintahkan pembunuhan Qasem Soleimani ketika ia sedang mengendarai mobil dekat bandara di Baghdad.

"Kami melakukannya (membunuh Soleimani) karena mereka sedang merencanakan akan meledakkan kedutaan kita. Juga ada alasan lain yang sangat jelas mengapa kami melakukan hal itu. Ada orang yang tewas, salah seorang tentara kita tewas, dan sejumlah orang luka berat seminggu sebelumnya," kata Trump.

Namun setelah beberapa pejabat pemerintah memberikan penjelasan kepada DPR, sejumlah anggota DPR mengatakan bukti yang disebutkan tentang adanya "ancaman yang segera" itu sangat minim.

Wakil Presiden Mike Pence mengatakan pada jaringan televisi NBC, Kamis (9/1/2020), bahwa rudal-rudal yang diluncurkan Iran ke pangkalan-pangkalan militer AS ditujukan untuk membunuh tentara AS.

"Kami punya laporan intelijen yang mendukung bahwa itulah yang hendak dilakukan oleh Iran," jelasnya.

Pada pidatonya Rabu kemarin, Trump sempat menyebut Qasem Soleimani sebagai teroris top dunia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Militer Mendukung Trump

Pemakaman jenderal Qasem Soleimani. (AFP)
Pemakaman jenderal Qasem Soleimani. (AFP)

Keterangan Pence itu serupa dengan pernyataan Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Mark Milley bahwa rudal-rudal Iran itu ditujukan untuk membunuh.

“Tempat yang kena hantaman rudal itu cukup dekat dengan personel dan peralatan. Saya yakin, serangan itu ditujukan untuk menimbulkan kerusakan struktural, menghancurkan kendaraan, peralatan dan pesawat terbang, dan juga membunuh personel (militer),” kata Jenderal Milley.

Namun Presiden Trump mengatakan tidak ada satupun tentara Amerika atau anggota pasukan koalisi yang menjadi korban.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya