Kapal Pesiar AS Berlabuh Usai Ditolak 5 Negara, WHO Puji Kamboja

Izinkan MS Westerdam berlabuh, Pimpinan WHO berikan pujian kepada Kamboja.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 13 Feb 2020, 18:08 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2020, 18:08 WIB
Kamboja Terima Kapal Pesiar yang Ditolak 5 Negara Karena Corona
Kapal cepat (depan) mengangkut sampel penumpang dari kapal pesiar MS Westerdam (belakang) di luar pelabuhan Sihanoukville, Kamboja, Kamis (13/2/2020). Kapal pesiar milik Holland America Line diizinkan berlabuh di Kamboja setelah ditolak lima negara karena virus corona. (AP Photo/Heng Sinith)

Liputan6.com, Phnom Penh- Kapal pesiar MS Westerdam ditolak berlabuh di 5 negara Asia, dengan adanya kekhawatiran penularan Virus Corona. Kapal tersebut akhirnya dapat berandar usai diizinkan berlabuh di Kamboja.

Dimiliki oleh Holland America Line dan berbasis di Amerika Serikat, kapal ini berangkat dari Hong Kong pada 1 Febuari lalu dengan 1.455 penumpang dan 802 kru kapal.

Keputusan Kamboja menerima kapal itu berlabuh pun mendapatkan pujian dari Pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, itu adalah "contoh solidaritas internasional yang secara konsisten kami minta."

Pemeriksaan kesehatan secara teratur terhadap penumpang juga telah diberlakukan dan tidak adanya kasus penularan Virus Corona hingga saat ini.

Selain mendapatkan penolakan untuk berlabuh di Thailand, kapal itu juga sempat ditolak Taiwan, Guam, Filipina, dan Jepang, seperti dikutip dari BBC, Kamis, (13/2/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

Proses Pemeriksaan dan Pemulangan

Kamboja Terima Kapal Pesiar yang Ditolak 5 Negara Karena Corona
Kapal cepat mengangkut sampel penumpang dari kapal pesiar MS Westerdam yang sakit di luar pelabuhan Sihanoukville, Kamboja, Kamis (13/2/2020). Tim medis akan melakukan pemeriksaan kesehatan dan menentukan proses penurunan penumpang serta awak kapal tersebut. (AP Photo/Heng Sinith)

Pada Kamis dini hari, kapal dilaporkan berhasil sampai di titik jangkar di Kota Pelabuhan Sihanoukville.

Kapal itu akan berlabuh di luar Sihanoukville untuk memungkinkan pihak berwenang melakukan pemeriksaan kesehatan di atas kapal, menurut Kapten kapal, Vincent Smit. 

Lalu, para penumpang dikatakan bisa meninggalkan kapal dan pulang ke negara asal mereka dari Ibu Kota Kamboja, Phnom Penh.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kamboja, juga dikabarkan telah mengirimkan tim perwakilan untuk membantu proses perjalanan pulang warga mereka. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya