Antisipasi Penyebaran Corona COVID-19, Orang Masuk Taiwan Harus Karantina 14 Hari

Taiwan mendapat pujian dari para pakar kesehatan dunia atas upayanya secara efektif mengendalikan penyebaran Virus Corona COVID-19.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 18 Mar 2020, 15:30 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2020, 15:30 WIB
Mengintip Para Tahanan di Taiwan Membuat Masker
Para tahanan menggunakan mesin jahit saat membuat masker di Penjara Taipei di Kota Taoyuan, Taiwan utara (10/3/2020). Lebih dari 4.000 orang telah meninggal dan lebih dari 110.000 telah terinfeksi virus corona di seluruh dunia. (AFP/Sam Yeh)

Liputan6.com, Taipei - Pemerintah Taiwan akan melarang masuk sebagian besar orang dari negara lain sebagai bentuk antisipasi pengendalian Virus Corona COVID-19--tidak termasuk pemegang izin tinggal asing dan diplomat.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (18/3/2020), Taiwan telah mendapat pujian dari para pakar kesehatan dunia atas upayanya secara efektif mengendalikan penyebaran Virus Corona COVID-19.

Otoritas di sana tengah meningkatkan upaya pencegahan, terutama bagi para pelancong dari Eropa.

Pemerintah telah meminta orang Taiwan untuk tidak bepergian ke luar negeri, kecuali ada keperluan yang mendesak.

Menteri Kesehatan Chen Shih-chung mengumumkan aturan baru. Ia mengatakan bahwa semua orang yang memasuki Taiwan akan dikarantina selama 14 hari.

Dia mengatakan langkah tersebut dilakukan karena jumlah kasus penyebaran Virus Corona COVID-19 yang dibawa dari luar negeri telah "meningkat tajam".

Taiwan telah melaporkan 77 kasus hingga saat ini, di mana semua kasus terbaru dari dua hari terakhir juga datang dari luar negeri.

Pemerintah tidak mengatakan kapan langkah-langkah baru itu akan berakhir.


Kerja Sama AS-Taiwan

Mengintip Para Tahanan di Taiwan Membuat Masker
Para tahanan menggunakan mesin jahit saat membuat masker di Penjara Taipei di Kota Taoyuan, Taiwan utara (10/3/2020). Taiwan berhasil mempertahankan jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi menjadi 45 dan satu kematian. (AFP/Sam Yeh)

Menteri Luar Negeri Joseph Wu, berbicara pada konferensi pers yang sama, mengatakan Taiwan juga akan melangkah kerjasama dengan Amerika Serikat, di mana virus ini sekarang menyebar dengan cepat, termasuk penelitian dan produksi vaksin.

Wu mengatakan Amerika Serikat akan menyediakan sejumlah bantuan, yaitu 300.000 pakaian pelindung, sementara Taiwan akan mengekspor pasokan 100.000 masker setiap minggu ke Amerika Serikat.

"Ini melambangkan hubungan dekat antara Taiwan dan Amerika Serikat, dan merupakan upaya bersama untuk memerangi penyakit ini. Kami berharap untuk bergandengan tangan berkontribusi pada masyarakat internasional," kata Wu.

Taiwan pada akhir Januari melarang ekspor masker wajah dan sejak itu meningkatkan produksi mingguannya menjadi 11 juta.

Menteri Kesehatan Chen mengatakan pemerintah bermaksud meningkatkan jumlah itu menjadi 15 juta dalam beberapa hari mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya