PM Jepang: Olimpiade Tokyo 2020 Harus Diadakan Saat Dunia Menang Lawan Pandemi

Pemerintah Jepang dan Komite Olimpiade Internasional telah sepakat untuk menunda Olimpiade 2020 akibat penyebaran Virus Corona.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 30 Apr 2020, 08:02 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2020, 08:02 WIB
PM Jepang Shinzo Abe saat konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih (7/6) (AFP PHOTO)
PM Jepang Shinzo Abe saat konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih (7/6) (AFP PHOTO)

Liputan6.com, Tokyo - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan bahwa Olimpiade Tokyo 2020 harus diadakan ketika dunia telah menang melawan pandemi Corona COVID-29.

"Olimpiade harus diadakan saat dunia telah memenangkan pertempuran melawan pandemi Corona COVID-19. Kalau tidak, akan sulit untuk mengadakan Olimpiade," jelas Abe seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (30/4/2020).

""Ketika kita melihat apa yang kita hadapi sekarang, kita harus bersiap untuk pertempuran yang berlarut-larut melawan pandemi," tambahnya.

Pemerintah Jepang dan Komite Olimpiade Internasional telah sepakat untuk menunda Olimpiade 2020 akibat penyebaran Virus Corona.

Dengan meningkatnya tingkat infeksi di seluruh dunia epidemi dan masih belum ditemukannya vaksi maka langkah pengunduran jadwa Olimpiade Tokyo 2020 dinilai tepat.

"Kami telah mengatakan bahwa Olimpiade dan Paralimpiade harus diadakan dalam bentuk yang lengkap, di mana para atlet dan penonton semua dapat berpartisipasi dengan aman tanpa takut Virus Corona," ujar Abe.

"Tidak mungkin mengadakan Olimpiade dalam bentuk yang begitu lengkap," tambahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:


Dijadwalkan pada Musim Panas Tahun Depan

Cincin Olimpiade Raksasa Mejeng di Tokyo
Sejumlah orang makan di restoran hotel ketika kapal tongkang membawa Cincin Olimpiade di Distrik Odaiba, Tokyo, Jepang, Jumat (17/1/2020). Cincin Olimpiade dengan tinggi 15,3 meter dan panjang 32,6 meter tersebut akan berada di sana hingga Olimpiade 2020 berakhir. (AP Photo/Jae C. Hong)

Panitia Olimpiade memutuskan bahwa Olimpiade Tokyo akan terlaksana pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. Selanjutnya, Paralympic Games akan mulai pada 24 Agustus hingga 5 September.

Olimpiade musim panas ini sejatinya dimulai pada musim panas mendatang di Tokyo. Penundaan ini merupakan langkah bersejarah yang diakibatkan epidemi Virus Corona (COVID-19).

Dilansir kantor berita Kyodo, tanggal baru ini diumumkan seminggu setelah pemerintah Jepang dan panitia Olimpiade setuju untuk menunda acara prestisius ini.

"Penundaan yang pertama kali terjadi ini membawa banyak tantangan dan masalah. Tetapi saya yakin keputusan tanggal baru secara cepat akan membuat kita bisa mempercepat persiapan," ujar Yoshiro Mori, presiden komite Olimpiade Tokyo.

Sebelumnya, sempat ada gagasan melaksanakan Olimpiade Tokyo pada musim semi. Keputusan musim panas tetap dipilih karena notabene musim liburan, sehingga memudahkan orang menjadi penonton atau sukarelawan.

CEO panitia Olimpiade Tokyo, Toshiro Muto, meyakinkan bahwa rangkaian acara tidak akan berubah drastis dari jadwal awal. Panitia juga memastikan agar Olimpiade 2021 tak bertabrakan dengan acara olahraga internasional lain.

Internasional Olympics Committee (IOC) menyambut positif tanggal baru Olimpiade Tokyo. Mereka optimistis tantangan baru ini dapat dilewati bersama.

"Saya percaya bahwa dengan bekerja bersama dengan komite penyelenggaraan Tokyo 2020, pemerintah metropolitan Tokyo, pemerintah Jepang, dan semua pemangku kepentingan, kami bisa mengatasai tantangan yang sebelumnya tak pernah terjadi ini," ujar Presiden IOC Thomas Bach.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya