Cegah Risiko Corona COVID-19, Sekolah di Afrika Selatan Ditutup hingga 24 Agustus

Sekolah umum di Afrika Selatan akan ditutup lagi dalam upaya mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 24 Jul 2020, 11:31 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2020, 11:31 WIB
Ilustrasi Sekolah
Ilustrasi sekolah (dok. Pixabay.com/Wokandapix/Putu Elmira)

Liputan6.com, Johannesburg- Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan, sekolah umum di Afrika Selatan akan ditutup kembali dalam upaya mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19. Saat ini negara tersebut tengan berjuang meredam lonjakan infeksi COVID-19.

"Kabinet telah memutuskan hari ini bahwa semua sekolah publik ditutup selama empat pekan ke depan," kata Presiden Cyril Ramaphosa dalam pidatonya. 

Ia juga menambahkan, bahwa tahun akademik yang seharusnya berakhir pada bulan Desember akan diperpanjang.

Mulai 27 Juli, sekolah di Afrika Selatan akan ditutup dan dijadwalkan dibuka kembali pada 24 Agustus.

"Kami telah mengambil pendekatan yang begitu hati-hati untuk menutup sekolah-sekolah selama masa diperkirakan akan ada peningkatan infeksi terbesar," jelas Presiden Cyril Ramaphosa, seperti dikutip dari AFP, Jumat (24/7/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

Paket Bantuan dan Dukungan Ekonomi

Sadis, Kepala Sekolah di India Bakar Tangan 13 Murid dengan Lilin
Foto ilustrasi murid di India diambil pada 2008. (INDRANIL MUKHERJEE / AFP)

Kasus Virus Corona COVID-19 di Afrika Selatan kini telah tercatat sebanyak 408.052, yang merupakan tertinggi kelima di dunia. Sementara ada lebih dari 6.000 orang yang telah meninggal karena virus tersebut.

Meningkatnya infeksi Virus Corona telah menyebabkan kekhawatiran di antara para guru di Afrika Selatan, dengan serikat pekerja meminta pemerintah mencabut keputusannya untuk membuka kembali sekolah-sekolah bagi tingkat kelas pelajar pada Juni 2020.

Untuk mendanai kesehatan dan membantu mereka yang terkena dampak dari pandemi, Presiden Cyril Ramaphosa mengumumkan paket bantuan sosial dan dukungan ekonomi yang jumlahnya hingga mencapai US$ 30 miliar.

Menurut African Development Bank, bagian ekonomi termaju di Afrika dipredikisi akan berkontraksi antara 6,3 dan 7,5 persen karena pandemi Virus Corona.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya