Liputan6.com, Pyongyang - Pemeriksaan suhu, cuci tangan, dan penggunaan masker diberlakukan di seluruh sistem transportasi umum Pyongyang saat Korea Utara mengintensifkan perjuangannya melawan pandemi Virus Corona COVID-19.
Baca Juga
Advertisement
Korea Utara telah lama bersikeras tidak memiliki kasus penyakit tersebut. Namun, beberapa waktu lalu dia negara ini melaporkan adanya satu kasus pertama, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (14/8/2020).
Negara itu kemudian menaikkan keadaan daruratnya ke tingkat maksimum pada Juli. Pihak Korea Utara menyebut, pembawa wabah itu adalah seorang mantan pembelot yang baru saja kembali dari Korea Selatan.
Dalam foto yang diunggah media setempat, tampak semua orang dengan penutup wajah mengantre untuk pembersih tangan sebelum naik bus di Pyongyang, Korea Utara.
Simak video pilihan berikut:
Penutupan Perbatasan Negara
Di stasiun kereta ibu kota, pengunjung dengan masker wajah diperiksa suhu mereka sebelum diizinkan memasuki gedung. Di dalam ruang tunggu, petugas sibuk menyemprotkan disinfektan sebagai tindakan pencegahan.
"Kami meningkatkan aktivitas propaganda seperti yang dipersyaratkan oleh sistem darurat maksimum," kata Jon Gyong Hui, seorang dokter kepala di stasiun kereta.
"Kami secara khusus melakukan lebih banyak upaya daripada sebelumnya untuk mendisinfeksi tangan masyarakat dan mengukur suhu tubuh mereka."
Korut menutup perbatasannya pada akhir Januari ketika virus menyebar di negara tetangga China. Negara ini memberlakukan pembatasan keras yang membuat ribuan orang diisolasi, tetapi para analis mengatakan negara itu tidak mungkin menghindar dari penularan.
Advertisement