Berlin - Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan negara-negara terhadap "kelelahan pandemi" dan kerugian fisik dan mental karena angka kasus melonjak di seluruh dunia, terutama di negara-negara belahan utara bumi seperti Eropa dan Amerika Utara.
"Bekerja dari rumah, anak-anak sekolah jarak jauh, tidak dapat merayakan pencapaian bersama teman dan keluarga, atau tidak berada di sana untuk meratapi orang yang dicintai - itu berat dan kelelahan itu nyata adanya," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti mengutip laman DW Indonesia, Rabu (28/10/2020).Â
Advertisement
Baca Juga
Lebih dari 43 juta orang di seluruh dunia dinyatakan positif virus corona, di mana pekan lalu terjadi peningkatan kasus COVID-19 tertinggi sejak pandemi dimulai. Tercatat lebih dari 1,1 juta orang telah meninggal karena COVID-19.
Namun, dia mengimbau agar orang-orang tidak menyerah.Â
"Para pemimpin harus menyeimbangkan kesulitan hidup dengan kebutuhan untuk melindungi petugas kesehatan dan sistem kesehatan saat perawatan intensif terisi."
Ghebreyesus juga memperingatkan negara-negara agar tidak mempolitisasi pandemi.
"Di mana telah terjadi perpecahan politik di tingkat nasional; di mana telah ada rasa tidak hormat yang terang-terangan terhadap para ahli sains dan kesehatan, kebingungan telah menyebar dan kasus serta kematian telah meningkat."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Menyerah Bisa Jadi Bahaya
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, menyerah dalam pengendalian Virus Corona COVID-19 merupakan hal yang berbahaya.Â
Ia pun juga menyerukan diakhirinya politisasi dalam penanggapan COVID-19 pada konferensi pers di Jenewa pada 26 Oktober 2020.
"Ilmu pengetahuan terus memberi tahu kita kebenaran tentang virus ini, bagaimana menahannya, menekannya dan menghentikannya kembali dan bagaimana menyelamatkan nyawa di antara mereka yang terpapar," ujar Tedros, seperti dikutip dari CNN, Selasa (27/8/2020).
Menurut Tedros, banyak negara dan kota di dunia banyak negara dan kota telah mengikuti sains, dan mampu menekan Virus Corona COVID-19 dan meminimalkan jumlah kematian.
"Kepemimpinan yang cepat dan terencana dapat membantu menekannya (COVID-19),"Â Tedros.Â
Di kesempatan itu, Tedros juga menyebutkan, "Yang akan menyelamatkan nyawa adalah sains, solusi, dan solidaritas".
Advertisement