Alasan Rasa Lelah dan Ngantuk Menyerang Usai Banyak Makan

Suka ngantuk dan lelah usai banyak makan? Ini alasannya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 30 Okt 2020, 20:10 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2020, 20:10 WIB
Ilustrasi menguap/mengantuk bisa menularkan virus COVID-19
Ilustrasi menguap/mengantuk. Image by Sammy-Williams from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Makanan kaya akan protein dan karbohidrat bisa membuat orang merasa lebih mengantuk dan lelah dibanding makanan lain.

Beberapa peneliti percaya bahwa seseorang merasa lelah setelah makan karena tubuh mereka memproduksi lebih banyak serotonin, demikian dikutip dari laman medicalnewstoday, Jumat (30/10/2020).

Serotonin adalah zat kimia yang berperan dalam mengatur suasana hati dan siklus tidur.

Asam amino yang disebut triptofan, yang terdapat di banyak makanan kaya protein, membantu tubuh memproduksi serotonin. Karbohidrat membantu tubuh menyerap triptofan.

Karena alasan ini, makan makanan yang kaya protein dan karbohidrat dapat membuat seseorang mengantuk.

Triptofan terjadi pada makanan yang kaya protein. Ini termasuk:

- ikan salmon

- unggas- telur

- bayam

- biji-bijian

- susu

- produk kedelai

- keju

 

Saksikan Video Berikut Ini:


Makanan Karbohidrat Tinggi

nasi goreng
ilustrasi sepiring nasi goreng/ Image by Adelia Rosalinda from Pixabay

Makanan yang mengandung karbohidrat tingkat tinggi antara lain:

- spageti

- nasi

- roti dan kerupuk

- kue, biskuit, donat, dan muffin

- jagung

- susu

- gula dan permen

Orang sering makan kombinasi protein dan karbohidrat sebelum tidur, seperti sereal dengan susu. Seseorang mungkin lebih mungkin mengalami perasaan mengantuk pasca makan setelah makan besar.

Orang yang makan siang lebih banyak mungkin mengalami lebih banyak kemerosotan sore hari daripada mereka yang makan lebih sedikit pada tengah hari. Makan menyebabkan gula darah naik, dan penurunan energi bisa terjadi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya