RI-Inggris Gelar Lokakarya Pemanfaatan Telemedicine Selama Pandemi COVID-19

Inggris dan Indonesia sepakat untuk berbagi pengetahuan dan keahlian untuk mengembangkan sektor kesehatan selama pandemi COVID-19.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 04 Nov 2020, 18:29 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2020, 18:19 WIB
Dubes Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins memberi sambutan untuk Future Leaders Connect 2019 Homecoming Reception di Jakarta pada Rabu (13/11/2019) (Liputan6.com/Hugo Dimas)
Dubes Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins memberi sambutan untuk Future Leaders Connect 2019 Homecoming Reception di Jakarta pada Rabu (13/11/2019) (Liputan6.com/Hugo Dimas)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Inggris menggelar lokakarya tentang percepatan pemanfaatan telemedicine selama Pandemi COVID-19.

Kedutaan Besar Inggris bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan lokakarya itu selama dua hari (2-3 November 2020) secara daring, tentang akselerasi penggunaan telemedicine berbasis komunitas.

Memperluas telemedicine telah membuka peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada warganya, khususnya di wilayah-wilayah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T) yang sangat sulit dijangkau dan memiliki akses terbatas.

Bagi pasien, telemedicine mempermudah mereka untuk berkonsultasi ke dokter-dokter spesialis atau tenaga medis lainnya.

Di sisi lain, bagi para dokter, perawat dan tenaga medik lainnya, telemedicine juga dapat membantu mereka dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan ke pasien dan masyarakat.

Manfaat-manfaat ini semakin terasa nyata selama pandemi ini. Telemedicine mampu mengurangi intensitas interaksi tatap muka antara dokter dan pasien dan menggantinya dengan konsultansi daring, guna mencegah penyebaran COVID-19, demikian disampaikan dalam rilis yang diterima Liputan6.com dari Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Rabu (4/11/2020).

Sepakat Berbagi Pengetahuan dan Keahlian di Sektor Kesehatan

Inggris dan Indonesia sepakat untuk berbagi pengetahuan dan keahlian untuk mengembangkan sektor kesehatan, kerja sama ini diatur secara detil pada Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pada 22 Juni 2020 oleh kedua belah pihak.

Acara daring ini bertujuan untuk mendukung Kemenkes dalam menyusun berbagai peraturan terkait telemedicine serta mengembangkan sektor ini lebih lanjut dalam rangka menyediakan pelayanan kesehatan yang lebih optimal ke seluruh masyarakat Indonesia.

Selain itu bertujuan untuk memberikan informasi bagaimana negara-negara lain mengembangkan dan memanfaatkan telemedicine di negara mereka dan pelajaran apa yang bisa diambil oleh Indonesia dalam mengembangkan pelayanan kesehatan berbasis digital ini.

Saksikan Video Berikut Ini:

Upaya Melawan Pandemi

Ketika Warga Kali Pasir Perangi Virus Corona dengan Pesan Mural
Seorang anak kenakan masker dengan latar belakang mural Indonesia Bisa Stop Corona di Lapangan Bulutangkis, Kampung Kali Pasir, Jakarta, Selasa (7/4/2020). Pesan mural mengajak warga untuk memutus rantai penyebaran Corona Covid-19 dengan diam di rumah. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Acara ini dilaksanakan secara daring dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kominfo, BSSN, berbagai rumah sakit dan puskesmas, Asosiasi Telemedicine Indonesia (Atensi), Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), dan juga akademisi dari beberapa universitas.

Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi-Kemenkes, Dr. Achmad Yurianto mengatakan: Telemedicine berbasis komunitas sangatlah penting bagi Indonesia yang merupakan negara keempat dengan populasi terbesar dunia.

Ia juga mengatakan bahwa Indonesia memiliki berbagai potensi yang dibutuhkan untuk mengembangkan layanan dan teknologi kesehatan digital. Pengembangan layanan kesehatan digital diharapkan dapat meningkatkan akses kesehatan seluruh masyarakat Indonesia.

"Saya meyakini bahwa ini akan membawa banyak manfaat bagi lebih dari 269 juta masyarakat Indonesia yang tersebar di 17,504 pulau. Saat ini, Kemenkes sedang berusaha sekuat tenaga untuk mengembangkan platform telemedicine untuk membuka akses pelayanan kesehatan yang aman, nyaman dan berkualitas seluas-luasnya bagi seluruh warganya di semua penjuru nusantara," jelas Achmad.

"Program ini kami sebut SehatPedia," tambahnya.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, mengatakan: Kita semua sedang dan terus mengakeselerasi penggunaan pelayanan jasa kesehatan dn konsultasi jarak jauh guna meningkatkan keamanan dan mengurangi resiko penyebaran COVID-19.

"Inggris bangga akan inovasinya dalam sektor kesehatan digital dan sangat senang bisa berbagi ilmu dan pengalaman dengan Indonesia," ujar dubes Inggris.

"Peraturan telemedicine yang tertata dengan baik sangat penting bagi pengembangan telemedicine dan penguatan jasa kesehatan digital saat ini dan di masa yang akan datang. Kami berharap dapat terus berkolaborasi dengan Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan sektor ini.," tambahnya.

Deputi Kepala Informasi Klinis (CCIO) NHSx-Mr. Gareth Thomas yang merupakan salah satu narasumber dalam acara ini mengatakan bahwa kolaborasi antara Pemerintah dengan para tenaga medik serta instansi terkait lainnya sangatlah penting (dalam pengembangan kesehatan digital).

Transformasi digital atas respon terhadap pandemi saat ini telah mendorong akselerasi pemanfaatan pengecekan klinis secara jarak jauh, transfer data klinis dan preskripsi digital. Kami telah menghimbau para karyawan kami untuk bekerja dan mengambil keputusan secara cepat dan tepat, dan juga mempermudah alur birokrasi agar lebih efektif.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya