Dapat Pensiun Seumur Hidup, Ini 18 Gambaran Hidup Jadi Mantan Presiden AS

Berikut ini beberapa hal mengenai kehidupan ketika menjadi mantan presiden. Khususnya di Amerika.

oleh Tanti YulianingsihLiputan6.com diperbarui 18 Nov 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2020, 21:00 WIB
Bendera Amerika Serikat (unsplash.com/ben mater)
Bendera Amerika Serikat (unsplash.com/ben mater)

Liputan6.com, Washington D.C - Presiden John Quincy Adams menyatakan, "Tidak ada yang lebih menyedihkan dalam hidup selain menjadi mantan presiden Amerika."

Memang apa yang terjadi pada mantan presiden, begitu mereka meninggalkan Gedung Putih?

Keuntungan usai lengser dari kursi presiden AS terdengar menarik, seperti peluang untuk meraup jutaan dolar dengan menulis buku dan memberikan pidato.

Seperti dilansir dari Ranker, Rabu (18/11/2020), semua mantan presiden Amerika mendapatkan ruang kantor, staf, dan perlengkapan yang dibayar oleh pembayar pajak.

Banyak aturan yang harus dipatuhi oleh keluarga Orang Nomor Satu, hal itu juga tak jauh lebih mudah setelah menjadi mantan presiden yang pindah dari Gedung Putih. Tak sedikit hal yang tidak dapat dilakukan presiden tetap terlarang usai lengser dari mengemban tugas negara.

Pensiun seumur hidup dan janji pemakaman kenegaraan mungkin tidak sepadan menutupi beban yang dihadapi mantan presiden Amerika dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya seperti mantan presiden tidak pernah sendirian lagi karena mereka mendapatkan pengawalan dari agen rahasia seumur hidup, juga tiada diizinkan untuk mengemudi di jalan umum.

Apakah keuntungan menjadi mantan presiden sebanding dengan kerumitannya setelah menjabat?

Berikut ini gambaran kehidupan mantan presiden Amerika:

1. Mendapat Pensiun Seumur Hidup

Ketika mereka resmi lengser dari kursi kepresidenan, mantan presiden mendapatkan pensiun seumur hidup.

Pada tahun 1958, ketika Kongres pertama kali mengesahkan Undang-Undang Mantan Presiden, nilai pensiun mencapai $ 25.000 (Rp 355 juta) dalam setahun. Saat ini, jumlah pensiun sama dengan gaji anggota Kabinet yakni $ 210.700 setahun.

Pasangan yang masih hidup dari mantan presiden yang meninggal juga memenuhi syarat untuk mendapatkan pensiun tahunan sebesar $ 20.000.

Untuk Presiden yang mengundurkan diri seperti Richard Nixon yang pada tahun 1974, Departemen Kehakiman memutuskan Nixon dan presiden masa depan yang mengundurkan diri akan mendapatkan pensiun seumur hidup. Tetapi presiden yang dicopot dari jabatannya karena pemakzulan akan kehilangan hak atas pensiun.

2. Dikawal Agen Dinas Rahasia

Pada 2013, mantan presiden mendapatkan perlindungan dari agen dinas rahasia seumur hidup. The Former Presidents Protection Act of 2012 membalikkan aturan tahun 1994 mengenai pengawalan dari Secret Service yang berakhir setelah 10 tahun.

Ketentuan yang sama tidak berlaku untuk anak dan mantan pasangan presiden.

Anak-anak mendapatkan perlindungan dari agen Secret Service hingga berusia 16 tahun, namun pasangannya akan kehilangan perlindungan jika bercerai lalu menikah lagi.

3. Mendapatkan Hak Perpustakaan Sendiri, Berkat FDR

Mantan presiden modern menghabiskan banyak waktunya di perpustakaan kepresidenan. Tetapi tidak selalu seperti itu, faktanya tradisi itu dimulai Franklin D. Roosevelt, yang mempelopori Franklin D. Roosevelt Presidential Library and Museum sebagai tempat untuk menyimpan catatan pribadi dan kepresidenannya.

Sebelumnya, presiden hanya mengumpulkan dengan cara biasa catatan mereka, dan banyak yang hilang dalam prosesnya. Keponakan George Washington mengakui dokumen presiden pertama telah " dimakan tikus dan hancur karena lembab".

Merencanakan, menggalang dana, dan menjalankan perpustakaan bisa menyita banyak waktu. Beberapa presiden, seperti Harry S. Truman, bahkan bekerja di perpustakaan kepresidenan setelah lengser.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menjual Buku Hingga Mencari Pekerjaan Lain

Bendera Amerika Serikat (unsplash.com/Daniel Foster)
Bendera Amerika Serikat (unsplash.com/Daniel Foster)

4. Dapat Menghasilkan Uang Dengan Penjualan Buku

Seorang mantan presiden bisa menghasilkan jutaan dengan menulis buku. Ketika Bill Clinton menandatangani kesepakatannya untuk menulis My Life, dia menegosiasikan uang muka sebesar $ 15 juta (Rp 213 miliar).

George W. Bush membawa pulang $ 7 juta (Rp 99 miliar) pada saat dia menjual 1,5 juta kopi Decision Points.

Jimmy Carter merupakan salah satu mantan presiden pertama yang mengubah dirinya menjadi penulis besar, ia menulis 14 buku. Sejarawan kepresidenan James Thurber berkata tentang Carter, "Dia bangkrut ketika keluar dari Gedung Putih." Tetapi mantan presiden itu menjadi kreatif dan menemukan sumber pendapatan baru yang lainnya.

5. Tidak Diizinkan Mengemudi

Presiden harus menyerahkan kunci mobil selama sisa hidup mereka.

Mantan presiden tidak diizinkan mengemudi di jalan umum karena alasan keamanan, namun sebaliknya, tim dari Dinas Rahasia akan mengantar ke mana saja. Beberapa presiden menyiasati aturan dengan mengemudi di properti pribadi.

George W. Bush berkendara di peternakan Texas miliknya; Ronald Reagan juga pernah mengemudi di peternakannya.

6. Dinas Rahasia Menyaring Semua Surat Mereka

Mantan presiden tidak pernah mengambil surat mereka. Sebaliknya, surat pertama-tama dikirim ke lokasi penyaringan di luar lokasi di mana Secret Service memeriksa setiap paket untuk mencari tanda-tanda bahaya.

Pada Oktober 2018, agen rahasia mencegat bom pipa yang dikirim ke Clinton dan Barack Obama, di antara tokoh politik terkemuka lainnya. Demikian menurut pernyataan 24 Oktober dari agen Secret Service.

Paket-paket tersebut segera diidentifikasi selama prosedur penyaringan surat rutin ketika alat peledak potensial ditemukan dan ditangani dengan tepat. Kedua paket tersebut dicegat sebelum dikirim ke lokasi yang dituju.

7. Beberapa Mantan Presiden Mencari Pekerjaan

Sebelum tahun 1958, presiden tidak menerima pensiun setelah masa jabatannya rampung. Bagi beberapa mantan presiden, itu berarti mereka perlu mencari pekerjaan usai melayani negara.

Harry S. Truman, misalnya, dirinya memastikan perpustakaan kepresidenannya yang memiliki kantor tempat dia dapat bekerja selama 19 tahun setelah meninggalkan Gedung Putih.

Grover Cleveland berinvestasi di pasar saham untuk menghasilkan uang setelah menjalani dua masa jabatan tidak berturut-turut sebagai preside.

Sementara George Washington pensiun ke Mount Vernon tempat penyulingan whiskey miliknya.

Menjadi Teman Baik Hingga Banyak Berpidato

Bendera Amerika (unsplash.com/courtney hedger)
Bendera Amerika (unsplash.com/courtney hedger)

8. Mantan Presiden Sering Menjadi Teman Baik

Presiden sering bertempur di panggung publik saat mereka mencalonkan dirinya, terutama dalam kontes yang kontroversial. Bill Clinton, misalnya, menggulingkan George HW Bush dari jabatannya, dan penggantinya, George W. Bush, tidak banyak bicara mengenai Clinton di jalur kampanye.

Tetapi ketika mereka meninggalkan kantor kepresidenan, mantan presiden sering kali terikat pada pengalaman mereka bersama. Pada 2017, George W. Bush bahkan menyatakan bahwa dia merasa Clinton adalah "saudara dari ibu lain".

9. Mendapat Bayaran Staf, Ruang Kantor, dan Perlengkapan Kantor

Presiden mungkin harus meninggalkan tempat mereka setelah periode menjabatnya usai, tetapi mereka tidak kehilangan semua staf. Pemerintah membayar mantan presiden untuk memiliki staf kantor, dengan anggaran $ 150.000 (Rp 2 miliar) per tahun selama 30 bulan pertama setelah lengser.

Setelah itu, pemerintah membayar tagihan sebesar $ 96.000 (Rp 1,3 miliar) untuk biaya stafnya, dan presiden dapat membayar biaya tambahan apa pun secara pribadi. Staf yang dibayar bukanlah satu-satunya keuntungan mantan presiden. Mereka juga menerima kompensasi untuk ruang kantor dan perlengkapan kantor di mana pun di negara ini.

10. Menghabiskan Banyak Waktu Merencanakan Pemakaman Mereka

Mantan presiden dapat memilih untuk mengadakan pemakaman kenegaraan. Faktanya, presiden harus merencanakan layanan pemakaman mereka saat masih menjabat, bekerja dengan Distrik Militer Washington untuk merancang acara tersebut.

Pemakaman presiden dapat mencakup ucapan dari pesawat, penghormatan terakhir dengan tembakan, dan parade. Acara berkabung biasanya berlangsung selama lima hari, dan bendera dinaikkan setengah tiang di seluruh negeri.

Mantan presiden juga dapat memilih untuk tidak ikut pemakaman kenegaraan. Richard Nixon membuat keputusan itu - ketika dia meninggal pada tahun 1994, dia dimakamkan di perpustakaan kepresidenannya di California.

11. Pidato Membantu Mendanai Gaya Hidup Mantan Presiden

Presiden tidak berhenti memberikan pidato saat mereka tak lagi menjabat. Meskipun beberapa dari mereka mungkin memberikan lebih banyak pidato ketika menjadi mantan presiden.

Seperti Bill Clinton yang usai menjadi presiden pada tahun 2001, ia telah meraup $ 150 juta (Rp 2 triliun) antara pidato dan buku-bukunya. Pada 2012, CNN menghitung bahwa sekitar $ 75 juta (Rp 1 triliun) berasal dari pidato yang disampaikannya ke seluruh dunia.

Hillary Clinton memberi tahu Wolf Blitzer dari CNN pada tahun 2010, "Saya tidak pernah punya uang sampai saya keluar dari Gedung Putih. Tapi saya telah melakukannya dengan cukup baik sejak saat itu."

Mendapatkan Anggaran Hingga Tiada Tunjangan Kesehatan

Bendera Amerika (unsplash.com/steve harvey)
Bendera Amerika (unsplash.com/steve harvey)

12. Mendapatkan Anggaran Yang Besar untuk Berwisata

Menurut Former Presidents Act, setiap mantan presiden dapat menerima hingga $ 1 juta (Rp 14 miliar) untuk biaya keamanan dan perjalanan setiap tahun, dengan tambahan $ 500.000 (Rp 7 miliar) untuk pasangan mereka.

Hanya ada satu kendala pada undang-undang di tahun 1968 yang menyatakan bahwa dana itu harus digunakan untuk perjalanan sebagai perwakilan resmi pemerintah AS.

Mantan presiden terkadang naik Air Force One, seperti yang dilakukan George W. Bush pada 2013 ketika dia terbang ke Afrika Selatan bersama Obama dan Hillary Clinton.

13. Mengejar Hadiah Nobel Dengan Karya Filantropis

Banyak presiden mengabdikan diri pada diplomasi dan filantropi dalam kehidupannya pasca-presiden.

Pada tahun 1981, Jimmy Carter lengser dan mendirikan Carter Center. Organisasinya mempromosikan keadilan pemilu di seluruh dunia, menengahi perselisihan diplomatik, dan bahkan bekerja untuk memberantas penyakit. Carter memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2002 untuk pekerjaan kemanusiaannya.

Michael Duffy, salah satu penulis The Presidents Club, berkata tentang kerja filantropis Carter, "Dia benar-benar menyulitkan semua orang yang mengejarnya. Karena siapa yang bisa mengimbanginya?"

14. Rumah yang Beragam dari Sederhana Hingga Mewah

Meskipun berbagi satu pengalaman yang sangat mirip sebagai presiden Amerika Serikat, mantan presiden menjalani kehidupan yang sangat berbeda setelah meninggalkan kantornya. Seperti Jimmy Carter yang pindah ke sebuah rumah dengan dua kamar tidur di Kota Georgia tempat dia dilahirkan.

Harry S. Truman pindah ke rumah ibu mertuanya di Independence, Missouri. Keluarga Barack Obama pindah dari Gedung Putih ke rumah mewah di Washington D.C dan keluarga Clinton pindah ke sebuah rumah dengan 11 kamar.

15. Tidak Dijamin Adanya Tunjangan Kesehatan

Beberapa mantan presiden meninggalkan kantor setelah bertugas selama delapan tahun, sementara yang lain selesai setelah empat tahun. Tetapi agar memenuhi syarat untuk mendapatkan tunjangan kesehatan pemerintah, pegawai federal harus bekerja untuk pemerintah setidaknya selama lima tahun.

Jimmy Carter, sebagaimana presiden yang memilki satu masa jabatan, tidak memenuhi syarat untuk tunjangan kesehatan federal. Barack Obama, George W. Bush, dan Bill Clinton masing-masing terpilih dua periode dan memenuhi syarat untuk mendapatkan tunjangan kesehatan setelah meninggalkan jabatannya.

Kesulitan Beradaptasi Hingga Tidak Dipanggil Presiden Lagi

Ilustrasi Amerika
Ilustasi Amerika. (dok. Paul Weaver/Unsplash/Adhita Diansyavira)

16. Seringkali Mengalami Kesulitan Menyesuaikan Diri

Setelah empat atau delapan tahun hidup dalam realitas kepresidenan yang kian meningkat, untuk melangkah kembali ke kehidupan sipil membutuhkan penyesuaian besar.

Berbicara dengan David Letterman pada serial Netflix My Next Guest Needs No Introduction, Barack Obama mengungkapkan bahwa dirinya "tidur" pada hari pertamanya sebagai non-presiden, dengan mengatakan, "Saya agak menikmati berkeliling rumah, mencari tahu dan berkelahi dengan Michelle untuk mendapatkan sebuah ruang di lemari."

Pada pagi pertamanya sebagai warga negara biasa, Bill Clinton mendapati dirinya bingung dengan mesin kopi di rumah barunya di Westchester. Tanpa staf untuk membantunya, Clinton pergi ke toko makanan lokal dan mengatakan "Ayo kita minum kopi."

Obama mengakui, "Semuanya terasa seperti bergerak dengan lambat."

Mantan presiden yang penyayang itu, menjelaskan, "Stereotip mantan presiden adalah Anda seperti duduk di sekitar rumah, menunggu seseorang menelepon, kesepian, tidak tahu harus berbuat apa namun kenyataannya itu terasa menyenangkan."

17. Mereka Tidak Terlalu Mengkritik Presiden yang Menjabat

Aturan yang tidak tertulis telah lama mengamanatkan bahwa pensiunan presiden harus diam. Perjanjian tidak resmi itu untuk menghindari kritik publik yang terbuka, sebagian besar diasumsikan untuk melindungi martabat kantor, sementara juga menjauhkan mantan eksekutif dari sebuah keributan politik kontemporer.

Namun, seperti banyak aturan yang tidak terucapkan seperti yang satu ini sering diabaikan, orang-orang seperti Gerald Ford, Jimmy Carter, dan George HW Bush semuanya mengeritik penerus mereka di kursi kepresidenan.

Pada tahun 1982, Carter mempermasalahkan presiden berikutnya, dengan mengatakan bahwa "Selalu ada godaan bagi politikus petahana untuk menyalahkan semua kesalahannya pada pendahulunya."

Sebagian besar bersedia menahan godaan itu. Tapi sepertinya tidak bagi Ronald Reagan.

18. Umumnya Tidak Disebut 'Presiden' Lagi

Banyak yang tergoda untuk memanggil mantan presiden dengan gelar agungnya, Dari pada menyebut dia sebagai "Presiden Washington," misalnya, orang akan memanggil eksekutif nomor satu itu seperti "Mr atau Tuan Washington."

Jika itu terlalu santai, maka former President Washington atau mantan Presiden Washington juga dapat digunakan.

Dalam pengaturan pribadi, panggilan "Presiden Washington" dapat diterima, tetapi di depan umum, gelar tersebut digunakan oleh panglima tertinggi negara.

 Reporter : Romanauli Debora

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya