Turki Diguncang Gempa Magnitudo 5,4

Wilayah timur Turki diguncang gempa bermagnitudo 5,4 pada Minggu 27 Desember 2020.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 27 Des 2020, 14:30 WIB
Diterbitkan 27 Des 2020, 14:06 WIB
Gempa 7,9 SR di Papua Nugini, Indonesia Aman
Gempa berkekuatan 7,9 Skala Richter (SR) mengguncang lepas pantai timur Papua Nugini pada Sabtu (17/12/2016). (Ilustrasi/cdn.abclocal.go.com)

Liputan6.com, Jakarta - Turki dilaporkan diguncang gempa di wilayah timur dengan kekuatan magnitudo 5,4. Gempa terjadi pada Minggu pagi (27/12/2020) pada waktu Ankara. 

Menurut European Mediterranean Seismological Centre (EMSC) gempa Turki terjadi di kedalaman 2 kilometer. 

Al Arabiya melaporkan bahwa awalnya gempa Turki disebut berkekuatan 6,3. 

EMSC menyebut pusat gempa berada di 109 kilometer barat daya Diyarbakir. Beberapa netizen menyebut gempanya terasa kuat. 

Belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa akibat gempa ini.

Dalam laporan lain, lembaga pemantau aktivitas geologi Amerika Serikat USGS mencatat gempa Turki 27 Desember 2020 memiliki magnitudo 5,5. Gempa itu berlokasi 23 km dari Elazig Merkez sekitar pukul 13.37.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:


Gempa Turki Oktober 2020

Turki Diguncang Gempa Bumi, Ratusan Orang Terluka
Anggota layanan penyelamatan mencari orang-orang yang selamat di puing-puing bangunan yang runtuh di Izmir, Turki, Sabtu (31/10/2020). Gempa bumi yang kuat melanda pada hari Jumat di Laut Aegea antara pantai Turki dan pulau Samos di Yunani, menewaskan beberapa orang. (AP Photo/Emrah Gurel)

Pada 30 Oktober 2020, Turki juga dilanda gempa bermagnitudo 7. Lindu menewaskan 115 orang dan melukai lebih dari seribu orang.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, gempa itu dipicu oleh aktivitas Sesar Sisam (Sisam Fault) di Laut Aegea.

Pada catatan sejarah, gempa kuat terjadi beberapa kali di masa lalu karena aktivitas Sesar Siam.

"Sejarah gempa mencatat bahwa di sekitar Sesar Sisam sudah beberapa kali terjadi gempa kuat pada masa lalu seperti gempa tahun 1.904 berkekuatan 6,2 magnitudo dan gempa pada 1.992 berkekuatan 6,0," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono di Jakarta, Sabtu (31/10/2020) seperti dilansir Antara.

Ia menjelaskan, Sesar Sisam adalah sebuah sesar aktif dengan mekanisme pergerakan turun (normal fault). Panjang jalur sesar ini membentang sekitar 30 km.

Sesar Sisam dekat Pulau Samos, kata dia, pecah di dekat Menderes Graben, wilayah dengan sejarah panjang gempa dengan sesar turun.

"Karena mekanisme patahannya yang bergerak turun dan hiposenter gempanya sangat dangkal hanya sekitar 6 km, maka wajar jika gempa tersebut memicu terjadinya tsunami," kata Daryono.

Gempa yang berpusat di Laut Aegea pukul 13.51 waktu setempat terasa hingga ke Ibu Kota Yunani, Athena dan Istanbul di Turki. Guncangan gempa dirasakan dalam wilayah yang luas seperti di Turki, Yunani, Bulgaria dan Makedonia Utara.

Gempa menimbulkan korban jiwa akibat terjadinya kerusakan pada banyak bangunan rumah, bahkan gedung-gedung bertingkat di wilayah Izmir Turki juga mengalami kerusakan dan roboh.

Episenter gempa terletak di Laut Aegea, tepatnya berada pada jarak 17 kilometer dari pesisir barat Turki dengan mekanisme sumber gempa berupa patahan/sesar dengan mekanisme pergerakan turun (normal fault).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya