Tamu Pernikahan dan Restoran Dibatasi di Dubai Akibat COVID-19

Restoran dan gym di Dubai harus mengikuti protokol social distancing yang lebih ketat untuk mencegah COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 24 Jan 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2021, 15:00 WIB
Serunya Naik Perahu Menyusuri Suaka Margasatwa Ras Al-Khor di Dubai
Orang Emirat terlihat sebagai perahu yang membawa turis berlayar di suaka margasatwa Ras Al-Khor dekat kawasan tua kota Teluk Dubai (6/1/2021). (AFP/Karim Sahib)

Liputan6.com, Dubai - Pemerintah Dubai di Uni Emirat Arab memperketat protokol kesehatan COVID-19 di fasilitas seperti restoran dan gym, serta acara pernikahan. Ini disebabkan karena ada lonjakan angka kasus positif.

Arab News melaporkan, Sabtu (23/1/2021), jarak meja di restoran dan kafe harus tiga meter. Aturan sebelumnya hanya dua meter.

Hal serupa diterapkan di gym dan tempat fitness. Alat-alat olahraga harus berjarak tiga meter.

Aturan lainnya terkait makan bersama. Maksimal peserta makan bersama di restoran adalah tujuh orang, sementara untuk kafe dibatasi empat orang.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Aturan di Pernikahan

Ilustrasi pernikahan
Ilustrasi pernikahan (Dok.Unsplash/ Jeremy Wong Weddings)

Lebih lanjut,pembatasan turut berlaku pada acara pernikahan, pesta pribadi, dan acara-acara lain adalah maksimal 10 orang.

Mereka yang datang haruslah saudara dekat. Aturan berlaku baik di hotel atau rumah.

Pada Jumat (22/1), ada 3.552 kasus COVID-19 baru di Dubai.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, ada 270 ribu kasus COVID-19 di Uni Emirat Arab. Pasien meninggal 776 orang.


Uni Emirat Arab Loloskan Izin Pakai Vaksin Sputnik V Buatan Rusia

Ilustrasi vaksin COVID-19 Rusia Sputnik-V (AFP)
Ilustrasi vaksin COVID-19 Rusia Sputnik-V (AFP)

Uni Emirat Arab (UEA) memberikan Emergency Use Authorization (EUA) kepada vaksin COVID-19 buatan Rusia: Sputnik V. Ini adalah vaksin ketiga yang mendapat izin di UEA.

Berdasarkan laporan Arab News, Kamis (21/1), UEA ikut melakukan uji klinis tahap ketiga. Vaksin itu dikembangkan oleh institut Gamaleye dan Kementerian Kesehatan Rusia. 

UEA sudah mulai melakukan vaksinasi. Sebelumnya, UEA telah menyetujui vaksin Pfizer buatan Amerika Serikat-Jerman dan Sinopharm buatan China.

Dengan ini, UEA memiliki vaksin dari Amerika-Eropa, China, dan Rusia.


Infografis COVID-19:

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya
Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya