Geger Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Puncak Gunung Es Beking Aparat?

Carnivac-Cov, Vaksin COVID-19 untuk Hewan Pertama di Dunia yang Didaftarkan Rusia

Adalah Carnivac-Cov, vaksin COVID-19 pertama di dunia untuk hewan yang didaftarkan Rusia.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Apr 2021, 14:05 WIB

Diterbitkan 01 Apr 2021, 14:05 WIB

FOTO: Ratusan Hewan Peliharaan di Kota Tangerang Disuntik Vaksin Antirabies

Petugas menyuntikkan vaksin antirabies kepada seekor kucing di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Tangerang, Banten, Rabu (3/3/2021). Sebanyak 500 hewan mendapat vaksin antirabies yang diberikan oleh Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Ketahanan Pangan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Virus Corona COVID-19 tak hanya menyerang manusia, tapi juga hewan. Vaksin COVID-19 khusus untuk hewan pun dibutuhkan untuk memutus rantai penularan ke manusia atau sebaliknya.

Adalah Carnivac-Cov, vaksin COVID-19 pertama di dunia untuk hewan yang didaftarkan Rusia. Menurut badan pengawas pertanian Rusia, Rosselkhoznadzor, uji klinis vaksin itu telah dimulai pada Oktober 2020 dan melibatkan sejumlah hewan antara lain anjing, kucing, rubah kutub, dan cerpelai.

"Hasil penelitian memungkinkan kami untuk menyimpulkan bahwa vaksin tersebut tidak berbahaya ... Hewan yang divaksinasi mengembangkan antibodi terhadap Virus Corona dalam 100 persen dari semua kasus," ujar Wakil Kepala Rosselkhoznadzor, Konstantin Savenkov.

Menurut Savenkov, produksi massal Carnivac-Cov dapat diluncurkan secepatnya pada April 2020.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Beri Kekebalan 6 Bulan

Pemberian Vaksin Anti Rabies Gratis untuk Hewan Peliharaan

Paramedis dari pusat kesehatan hewan (Puskeswan) Dinas Ketahanan, Pertanian, dan Perikanan Kota Adm. Jakarta Selatan mengecek seekor kucing sebelum menyuntikkan vaksin anti rabies secara gratis di kawasa Tebet, Jakarta, Sabtu (31/10/2020). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Data terbaru, ungkap dia, menunjukkan vaksin tersebut mampu memberikan kekebalan kepada hewan selama setidaknya enam bulan, seperti dilansir Xinhua, Kamis (1/4/2021).

Vaksin ini dikembangkan oleh Pusat Federal untuk Kesehatan Hewan Rusia.