Dialog Shangri-La di Singapura Bahas Pertahanan Tetap Digelar Saat Pembatasan COVID-19

Dialog Shangri-La akan tetap berjalan di Singapura, di tengah pembatasan dalam langkah mencegah COVID-19.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 18 Mei 2021, 08:34 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2021, 08:34 WIB
Tempat Wisata di Singapura Sepi
Para wisatawan mengunjungi Taman Merlion di Singapura pada 6 Maret 2020. Tempat-tempat wisata utama di Singapura sepi dari turis di tengah epidemi virus corona COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Liputan6.com, Singapura - Penyelenggara Dialog Shangri-La menyatakan pihaknya "tetap di jalur" untuk mengadakan pertemuan puncak pertahanan tahunan secara langsung di Singapura.

Dilansir Channel News Asia, Selasa (18/5/2021) dialog yang membahas isu pertahanan tersebut menarik delegasi dari puluhan negara setiap tahunnya dan dijadwalkan akan diadakan pada 4 Juni dan 5 Juni 2021 di Singapura.

Pernyataan dari International Institute for Strategic Studies (IISS) itu muncul setelah Pertemuan Tahunan World Economic Forum di Singapura dibatalkan, sekitar tiga bulan sebelum berlangsung pada Agustus 2020.

Diketahui bahwa Singapura, tengah memberlakukan pembatasan ketat karena kenaikan kasus COVID-19 di antara masyarakat dan kemunculan klaster infeksi baru.

Dalam sebuah pernyataan, IISS mengatakan "Keputusan World Economic Forum tidak memengaruhi rencana kami. Kami memiliki jajaran penuh menteri dan pemimpin senior lainnya dari seluruh dunia yang berencana untuk menghadiri acara kami".

"Kami akan terus bekerja dengan mitra kami di pemerintah Singapura untuk memperkuat langkah-langkah keamanan ketat yang kami miliki, dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk melindungi peserta kami dan komunitas lokal," terang IISS.

Sejak diluncurkan pada 2002, acara tersebut telah diadakan di Singapura setiap tahun kecuali 2020 lalu, ketika pembatasan perjalanan global diberlakukan.

Dikutip dari US News, Singapura pada 14 Mei 2021 telah mengumumkan pembatasan ketat pada pertemuan dan kegiatan publik.

Pembatasan ini diumumkan di tengah meningkatnya kasus lokal COVID-19 dan klaster infeksi baru dalam beberapa pekan terakhir.

Langkah-langkah tersebut, yang akan berlaku dari Minggu (16/5) hingga pertengahan Juni 2021, membatasi pertemuan untuk dua orang, penghentian makan di restoran dan anjuran bekerja dari rumah (work from home) untuk para karyawan.

Mal dan bioskop di Singapura akan diizinkan beroperasi tetapi dengan kapasitas yang dikurangi.

Pada 14 Mei, Singapura mengkonfirmasi 24 infeksi COVID-19 lokal selama dua hari berturut-turut - kasus harian tertinggi sejak September 2020, yang sebagian besar terjadi di Bandara Changi.

"Ini jelas merupakan kemunduran dalam perjuangan kami melawan COVID-19," kata Lawrence Wong, salah satu ketua gugus tugas Virus Corona Singapura.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:

Singapura akan Terus Pantau Situasi COVID-19 Jelang Dialog Shangri-La

Tempat Wisata di Singapura Sepi
Seorang wanita mengunjungi Marina Bay di Singapura pada 6 Maret 2020. Tempat-tempat wisata utama di Singapura sepi dari turis di tengah epidemi virus corona COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Mengenai niat IISS untuk melangsungkan Dialog Shangri-La, Kementerian Pertahanan Singapura (MINDEF) mengatakan pada Senin (17/5) bahwa pihaknya "didorong" oleh tanggapan positif atas undangan dialog tersebut.

"Ini menggarisbawahi komitmen kuat dari para pemimpin dan pemerintah dalam mengatasi tantangan keamanan bahkan di tengah pandemi COVID-19", kata kementerian tersebut dalam menjawab pertanyaan media, dilansir Channel News Asia.

"Namun demikian, karena situasi COVID-19 berubah-ubah dan terus berkembang menjelang pertemuan, Pemerintah Singapura akan terus memantau situasi COVID-19 lokal dan global serta melakukan penyesuaian yang diperlukan. Dengan demikian, kesehatan dan keselamatan setiap orang akan menjadi pertimbangan utama," terang Kementerian Pertahanan Singapura .

IISS mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk mengadakan acara itu tahun ini secara langsung, menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi lokal dan global dengan cermat.

Jumlah kasus komunitas di Singapura meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Pada Senin (17/5), negara tersebut melaporkan 21 kasus baru COVID-19, termasuk 11 infeksi yang tidak terkait.

Secara keseluruhan, jumlah kasus baru di antara masyarakat Singapura telah meningkat dari 32 kasus pada pekan sebelumnya menjadi 149 kasus pada pekan lalu, menurut Kementerian Kesehatan, Singapura.

Sementara itu, jumlah kasus COVID-19 yang tidak terkait di masyarakat meningkat dari tujuh kasus di pekan sebelumnya menjadi 42 kasus dalam sepekan ini.

Infografis Yuk Perhatikan Cara Cuci Tangan yang Benar

Infografis Yuk Perhatikan Cara Cuci Tangan yang Benar. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Perhatikan Cara Cuci Tangan yang Benar. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya