Liputan6.com, London - Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock, menyebutkan 86 wilayah di negaranya telah melaporkan lima atau lebih kasus mutasi COVID-19 dari India yang disebut lebih menular.
"Saat ini ada 2.323 kasus B.1617.2 di Inggris – 483 kasus ini ada di Bolton dan Blakcburn, Darwen, di mana kini menjadi varian yang dominan," ujar Matt Hancock kepada parlemen, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (18/5/2021).
Baca Juga
Hancock mengatakan, mayoritas mereka yang dirawat di rumah sakit dengan varian baru ini memenuhi syarat untuk divaksinasi, tetapi mereka tidak melakukannya.
Advertisement
Dia menambahkan "hal ini menggarisbawahi pentingnya vaksinasi."
Lonjakan jumlah uji medis COVID-19 terjadi di Bedford di mana menurut Hancock merupakan lokasi memprihatinkan terbesar kedua di Inggris saat ini.
Kasus-kasus varian baru ini telah meningkat cepat di Inggris dalam satu minggu terakhir, berlawanan dengan penurunan tajam angka perebakan baru dan kematian setelah pemberlakukan kebijakan pembatasan sosial selama berbulan-bulan dan kampanye vaksinasi masif.
Â
Saksikan Video Berikut Ini:
128 Ribu Kasus Kematian di Inggris
Untuk pertama kali setelah berbulan-bulan, warga Inggris kini sudah dapat makan di restoran, minum di pub, pergi ke museum dan saling berkunjung.
Inggris mencatat hampir 128 ribu kasus kematian akibat virus corona, yang tertinggi di Eropa.
Kasus perebakan baru telah turun menjadi 2.000 kasus per hari, dibandingkan hampir 70.000 kasus per hari pada puncak musim dingin lalu. Angka kematian juga telah turun ke satu digit per hari.
Advertisement