Menkes Inggris Matt Hancock: 86 Wilayah Terpapar Mutasi COVID-19 Asal India

Kasus-kasus varian baru ini telah meningkat cepat di Inggris dalam satu minggu terakhir.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mei 2021, 15:56 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2021, 15:56 WIB
Menkes Inggris Matt Hancock (AFP)
Menkes Inggris Matt Hancock (AFP)

Liputan6.com, London - Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock, menyebutkan 86 wilayah di negaranya telah melaporkan lima atau lebih kasus mutasi COVID-19 dari India yang disebut lebih menular.

"Saat ini ada 2.323 kasus B.1617.2 di Inggris – 483 kasus ini ada di Bolton dan Blakcburn, Darwen, di mana kini menjadi varian yang dominan," ujar Matt Hancock kepada parlemen, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (18/5/2021).

Hancock mengatakan, mayoritas mereka yang dirawat di rumah sakit dengan varian baru ini memenuhi syarat untuk divaksinasi, tetapi mereka tidak melakukannya.

Dia menambahkan "hal ini menggarisbawahi pentingnya vaksinasi."

Lonjakan jumlah uji medis COVID-19 terjadi di Bedford di mana menurut Hancock merupakan lokasi memprihatinkan terbesar kedua di Inggris saat ini.

Kasus-kasus varian baru ini telah meningkat cepat di Inggris dalam satu minggu terakhir, berlawanan dengan penurunan tajam angka perebakan baru dan kematian setelah pemberlakukan kebijakan pembatasan sosial selama berbulan-bulan dan kampanye vaksinasi masif.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

128 Ribu Kasus Kematian di Inggris

Inggris Akan Dirikan RS Sementara yang Tampung 4.000 Pasien
Warga berjalan di luar pusat pameran ExCeL, London, Inggris (25/3/2020). Menkes Inggris Matt Hancock pada Selasa (24/3) mengungkapkan bahwa rumah sakit sementara akan didirikan di gedung ExCeL, sebuah pusat pameran di London timur, dengan kapasitas tampung hingga 4.000 pasien. (Xinhua/Tim Ireland)

Untuk pertama kali setelah berbulan-bulan, warga Inggris kini sudah dapat makan di restoran, minum di pub, pergi ke museum dan saling berkunjung.

Inggris mencatat hampir 128 ribu kasus kematian akibat virus corona, yang tertinggi di Eropa.

Kasus perebakan baru telah turun menjadi 2.000 kasus per hari, dibandingkan hampir 70.000 kasus per hari pada puncak musim dingin lalu. Angka kematian juga telah turun ke satu digit per hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya