Liputan6.com, Qinghai - Gempa bumi bermagnitudo 7,4 mengguncang Provinsi Qinghai, China barat laut, lebih dari sepekan yang lalu. Beruntung tidak mengakibatkan peluruhan gletser di Gunung Anyemaqen di provinsi tersebut.
Denikian menurut biro eksplorasi geologis lingkungan Qinghai.
Baca Juga
Deng Xiaofei, seorang insinyur senior di biro tersebut, mengatakan bahwa bironya telah mengirimkan sejumlah peneliti untuk memeriksa gletser dan danau es di gunung itu pasca-gempa yang terjadi pada 22 Mei lalu.
Advertisement
"Tim peneliti telah memeriksa 38 titik gletser yang rentan longsor. Tidak ada peluruhan es terjadi, dan tidak ada bencana sekunder seperti pembentukan danau yang terbendung," kata Deng seperti dikutip dari Xinhua, Senin (31/5/2021).
Gletser di Gunung Anyemaqen sangat penting untuk memantau perubahan iklim dan lingkungan geologis Dataran Tinggi Qinghai-Tibet. Peluruhan gletser terjadi di gunung tersebut pada 2004 dan 2007 silam.
Gempa Melukai Sejumlah Orang
Gempa bumi bulan ini, yang mengguncang wilayah Maduo di Prefektur Otonom Etnis Tibet Golog, dilaporkan melukai sejumlah orang. 18 orang tercatat luka-luka.
Sementara itu gempa tersebut juga memengaruhi kehidupan lebih dari 32.000 warga di 26 kota di Golog dan Prefektur Otonom Etnis Tibet Yushu.
Advertisement