Ahli Khawatir Gletser di Gunung Anyemaqen Runtuh Akibat Gempa Magnitudo 7,4

Seorang insinyur senior mengatakan bahwa bironya telah mengirimkan sejumlah peneliti untuk memeriksa gletser dan danau es di gunung itu pascagempa di Qinghai China yang terjadi pada 22 Mei lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Mei 2021, 15:38 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2021, 15:38 WIB
Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Qinghai - Gempa bumi bermagnitudo 7,4 mengguncang Provinsi Qinghai, China barat laut, lebih dari sepekan yang lalu. Beruntung tidak mengakibatkan peluruhan gletser di Gunung Anyemaqen di provinsi tersebut.

Denikian menurut biro eksplorasi geologis lingkungan Qinghai.

Deng Xiaofei, seorang insinyur senior di biro tersebut, mengatakan bahwa bironya telah mengirimkan sejumlah peneliti untuk memeriksa gletser dan danau es di gunung itu pasca-gempa yang terjadi pada 22 Mei lalu.

"Tim peneliti telah memeriksa 38 titik gletser yang rentan longsor. Tidak ada peluruhan es terjadi, dan tidak ada bencana sekunder seperti pembentukan danau yang terbendung," kata Deng seperti dikutip dari Xinhua, Senin (31/5/2021).

Gletser di Gunung Anyemaqen sangat penting untuk memantau perubahan iklim dan lingkungan geologis Dataran Tinggi Qinghai-Tibet. Peluruhan gletser terjadi di gunung tersebut pada 2004 dan 2007 silam.

Gempa Melukai Sejumlah Orang

Gempa Indonesia
Ilustrasi gempa. (Liputan6.com)

Gempa bumi bulan ini, yang mengguncang wilayah Maduo di Prefektur Otonom Etnis Tibet Golog, dilaporkan melukai sejumlah orang. 18 orang tercatat luka-luka.

Sementara itu gempa tersebut juga memengaruhi kehidupan lebih dari 32.000 warga di 26 kota di Golog dan Prefektur Otonom Etnis Tibet Yushu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya