Warga China Serbu Vaksin COVID-19 Sinovac di Singapura

Ada beberapa alasan kenapa vaksin Sinovac dipilih warga China, mulai dari nasionalisme hingga faktor risiko.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 24 Jun 2021, 17:34 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2021, 17:34 WIB
China Pamerkan Vaksin Covid-19 di Pameran
Kandidat vaksin Sinovac Biotech LTD untuk virus corona Covid-19 diperlihatkan dalam Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) di Beijing pada 6 September 2020. Untuk pertama kalinya, China akhirnya resmi memamerkan produk dalam negeri vaksin COVID-19. (NOEL CELIS/AFP)

Liputan6.com, Singapura - Vaksin Sinovac baru-baru ini mendapatkan izin terbatas dari Singapura untuk disalurkan di 24 klinik swasta. Masyarakat di Singapura kini bisa mendaftar vaksin Sinovac, meski tak mendapat ganti rugi negara jika ada efek samping.

Biaya administrasi untuk mendapatkan vaksin COVID-19 buatan China antara Rp 107 ribu - Rp 269 ribu.

Menurut laporan South China Morning Post, Kamis (24/6/2021), animo publik untuk vaksin Sinovac cukup tinggi, termasuk dari warga yang berasal dari China. Salah satu alasannya adalah nasionalisme.

"Saya dari China dan saya cinta negara saya. Tentu saja saya akan menggunakan vaksin Sinovac," ujar wanita bernama Sun Yan Hui (50) yang berasal dari Harbin.

Salah satu klinik yang mendapatkan izin adalah Rophi Clinic yang mendapat 200 dosis, tapi lebih dari 1.000 orang masuk daftar tunggu. Ada pula StarMed Specialist Centre yang dapat alokasi 400 dosis, tapi 3.000 orang sudah booking.

Warga China Daratan lain yang ikut mendaftar ikut Sinovac menyorot risiko rendah sebab sudah dipakai banyak orang di China. Keluarganya di provinsi Hunan juga sudah memakai vaksin Sinovac tanpa ada efek samping.

Ada pula yang percaya Sinovac karena memakai teknologi lama (virus yang dilemahkan) ketimbang mRNA yang lebih baru.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Pemerintah Singapura Masih Ragu

Tempat Wisata di Singapura Sepi
Para wisatawan mengunjungi Taman Merlion di Singapura pada 6 Maret 2020. Tempat-tempat wisata utama di Singapura sepi dari turis di tengah epidemi virus corona COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Vaksin Sinovac sebetulnya sudah lama masuk Singapura, namun tidak digunakan karena belum mendapatkan izin darurat WHO. Langkah Singapura berbeda dari Indonesia yang sudah pakai Sinovac meski belum ada izin WHO.

Mayoritas vaksin yang digunakan di Singapura adalah Pfizer. Otoritas Singapura juga ternyata belum sepenuhnya yakin tentang keampuhan Sinovac.

Pada Jumat (18/6), pejabat kesehatan Singapura berkata mereka belum dapat memberi persetujuan karena masalah data dari pihak pemanufaktur.

Direktur layanan medis Kementerian Kesehatan Singapura, Kenneth Mak, berkata sedang memantau negara-negara yang populasi penduduknya banyak menggunakan Sinovac, seperti Indonesia.

Saat ini, Mak berkata Singapura puas dengan hasil dua dosis vaksin Pfizer dan Moderna. Menteri Kesehatan Ong Ye Kung berkata setengah populasi Singapura sudah mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin. Sekitar 36 persen sudah divaksin dengan dosis lengkap.

Infografis COVID-19:

Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya